Menyisakan Ruang Untuk Berpikir
Saat hati dilanda sedih, jiwa dirasuki kekecewaan dan perasaan digelayuti keinginan memberontak. Selalu sisakan ruang untuk berperasangka baik.
Orang yang kita kecewai tidak seratus persen bersalah, sebagaimana kita juga tidak seratus persen benar. Selalu berikan ruang untuk berfikir dan mengevaluasi diri sendiri.
Mematahkan ego sendiri memang berat, seberat rindu yang tak tertumpahkan. Terus belajar seni mengelolah hati adalah solusi agar diri tidak terjebak dalam kekacauan fikir dan lumpur kekecewaan.
Hati manusia sering berubah, tidak mudah menjadikannya stabil. Seorang Sufyan At-Tsauri mengatakan, "Penyakit yang paling susah untuk diobati adalah penyakit hati, karena ia sering berpola".
Teringat dengan syairnya KH. Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa dengan Aa' Gym:
Jika hati kian bersih
Berfikir pun selalu jernih
Seakan hidup nan gigih
Prestasi mudah diraih
Namun bila hati nista
Berkata pun penuh dusta
Hina diperbudak harta
Jadi malapetaka
Wallahu a'lam bis-shawab
#Tantangan364Gurusiana #TantanganHarike-11
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Harta memang aku sukaUntuk mendapatkan Peluh bercucuran tak terasa
Terima kasih nasihatnya Pak Melvin. Salam untuk keluarga tercinta
Siap bu. Terimakasih
Nasihat untuk kita semua Pak Melvin. Salam literasi, sukses selalu.
Aamiin.. terimakasih pak
Semoga selalu menjaga hati supaya selalu bisa berevaluasi diri.salam literasi
Aamiin.. terimakasih bu yenti. Smg sehat selalu
"Selalu berikan ruang untuk berfikir dan mengevaluasi diri sendiri."Saya sepakat dengan itu, Pak.
Terimakasih pak.