Menolak Menjadi Fir'aun
Di tengah hiruk pikuk perebutan kekuasaan di negeri ini, ada kemirisan yang paling disorot. Keserakahan ingin berkuasa namun minim pelayanan. Bagaimanalah ia menjadi rebutan, padahal yang paling berat adalah pertanggungjawabnya di akhirat kelak.
Kursi empuk jabatan memang menggiurkan, tapi kalau hanya sekedar agar dapat meraup keuntungan pribadi dan kelompok tertentu justru membahayakan.
Itulah kenapa Khalid bin Walid sangat bersyukur saat dirinya tidak lagi mengemban amanah sebagai panglima. Sebab dia tau kebebasan dalam menempuh syahid lebih mudah didapatkan saat dirinya di barisan perajurit. Walaupun secara itung-itungan, seorang pedang Allah yang terhunus takkan mungkin gugur di medan perang, kesyahidannya harus ditempuh dengan jalan lain.
Kenyamanan dalam menduduki kursi jabatan akan membuat seseorang terlalaikan dan tertipu apalagi bagi orang terbiasa dilayani hidupnya. Maka takkan pernah terpikirkan baginya untuk melayani. Pemimpin kaum adalah pelayan mereka, tidak akan terbesit apalagi terlaksanakan oleh penikmat kekuasaan.
Jabatan itu bukan kemuliaan, tapi ia adalah amanah yang akan diminta pertanggungjawabannya. Seorang sahabat pernah memintanya kepada Rasulullahi shallallahu alaihi wasallam, namun beliau menjelaskan bahwa sahabat tersebut lemah dalam kepemimpinan, maka Rasul tidak memberikannya.
Diberikan pun, harus berkeras pikir untuk menerimanya. Sebab pandangan orang yang memberikan bisa jadi hanya hypotesa kebaikan sangkaannya kepada kita. Lebih berhati-hati lagi jika ia menjadi jebakan dan kamuflase (na'udzu billahi min dzalik). Jangan sampai menjadi fir'aun modern karena terlalu lama dimuliakan dan berkuasa.
Menghindari keserakahan dan ambisi untuk berkuasa, in syaaAllah menjadi jalan untuk tidak menjadi fir'aun atau yang semisalnya.
Memang ada situasi kita harus mengembannya, disaaat amanah itu diembankan kepada orang yang tidak tepat, sedangkan kita betul betul mampu mengambilnya. Maka tidak ada alasan untuk menolaknya. Sebab jika sampai diembankan kepada yang tidak mampu mendudukinya, kekacauan yang akan berlaku.
Wallahu a'lam bis shawab.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya
Terimakasih
Terus kenapa backgroundnya anak pramuka?
Hehe... bingung kan?