Menguatkan Harap
Ketika rasa gelisa mulai menyapa, keinginan hati mulai berubah. Tujuan awal bertahan lama, tapi kemelut jiwa tak bisa dipungkiri. Ah... biarkan waktu memberikan ruangnya.
Saat janji mulai tergeser, sebab yang dicari telah ditemui, maka diri yang terawal disuguhi, mulai ditelisik dan terevaluasi.
Saat nyaman tinggal rasa yang tertinggal kenangan, sedikit salah sudah tiada ampunan, sebab dirinya telah dapat pemangku yang siap menata.
Aduhai... Semoga rasa ini hanya pikiran liar yang membuncah dan menipis habis di tengah belataran hutan kekacauan. Lagi lagi hanya akan terjawab setelah waktu berjalan berlewat masa.
Namun, apalah daya diri yang lemah ini, miskin ilmu dan rendah semangat juangnya. Tetap membutuhkan harga dan nilai serta dorongan untuk percaya. Percaya pada diri, masa depan dan tentunya keikhlasan takdir dari ilahi.
Akankah ini isyarat untuk segera berkuat pundak dan berlapang dada. Untuk memulai amanah baru yang dilakukan dan direncana sendiri. Kemudian diputuskan dalam laku yang menentu kebijakan.
Maka, perkuatkan sandaran padaNya agar tidak menyesal di kemudian hari. Sebab mengharap kerelaan semua manusia adalah tujuan yang tidak akan terjadi. Kokohkan pondasi amal dan ilmu karena keduanya akan menjaga empunya. Jangan lagi dan jangan pernah berharap selain kepadaNya.
Tekadkan untuk perbanyak Shalat dan shalawat, sebab seorang sahabat Nabi tatkala hatinya dilanda kegelisahan bergegas ia melakukan sholat. Minta pertolongan melalui shalat dan sabar.
Imam As-Syafi'i rahimahullah mengatakan, "ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah akan timpakan padamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain kepada-NYA. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-NYA".
Wallahu a'lam bis-shawab
#Tantangan365Gurusiana #TantanganHariKe-16
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Bapak
Terimakasih
MasyaAllah, hanya dan hanya Dia tempat yang nyaman untuk bersandar... Keren pak.. Salam Kenal
Terimakasih pak. Salam kembali
Terima kasih tausyiah nya. Jangan bersandar pada manusia. Betul pak setuju salam kenal sudah saya follow
Alhamdulillah. Terimakasih
Ulasan yang mantap, sukses selalu pak.
Terimakasih
Mantap Pak. Sangat menginspirasi dan bermanfaat. Salam sukses selalu.
Alhamdulillah. Terimakasih. Salam kembali
Mantap sekali ulasannya, Pak Salam sukses selalu!
Keren pak ulasannya. Salam sukses selalu.
Terimakasih pak. Sukses juga buat bapak dan keluarga