Melvin Irawansyah

Seorang pembelajar. Berusaha mengajarkan apa yang telah dipelajari. Menggores karya dengan hati. Salam Literasi. Untuk saling sapa di media sosial, bisa b...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengetuk Izin, Agar Disiplin

Mengetuk Izin, Agar Disiplin

Banyak sekali orang yang menganggap sesuatu yang hakikatnya besar tapi disepelekan dalam hal pelaksanaan. Contohnya adab izin. Banyak yang beranggapan ini hal sepele yang lumrah tidak dilakukan dan tidak masalah jika diabaikan.

Dalam Islam, adab izin sudah diatur sedemikian rupa. Bahkan ada ancaman serius bagi orang yang tidak memiliki adab dalam hal berizin. Nabi Sulaiman alaihis salam misalnya, sempat memberikan ancaman kepada burung hud hud dengan menyembelihnya jika ia tidak bisa memberikan alasan yang bisa diterima, disaat sang burung pergi tanpa kabar dan izin darinya.

Sebagaimana Allah abadikan dalam AlQur'an surat An-Naml ayat 21: "Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang"

Ayat ini mengisyaratkan kepada kita bahwa betapa pentingnya adab dalam berizin. Bahkan ketika kita mau bertamu ke rumah orang pun ada keharusan untuk memperhatikan adab dalam izin. Ucapan salam yang kita lafazhkan tidak serta merta sebagai lafazh meminta izin, karena ada perbedaan antara salam dengan izin.

Sebagaimana Allah peringatkan dalam Al-Qur'an Surat An-Nur ayat 27. "Hai, orang orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat”.

Dalam ayat ini Allah memberikan bimbingan agar kita meminta izin kepada pemilik rumah dan mengucapkan salam. Jika pemilik rumah tidak memberikan izin maka kembali atau untuk tidak masuk adalah perkara yang paling mulia.

Lalu, bagaimana jika kita meminta izin untuk tidak masuk kerja? Pada umumnya adab yang digunakan juga sama. Ketika kita ada hajat atau udzur hingga tidak memungkinkan untuk masuk kerja maka meminta izin adalah hal keharusan. Pertama tujuannya agar tidak memunculkan perasangka yang negatif dari atasan, kedua agar tegaknya disiplin dalam bekerja.

Tidak melakukan perizinan berarti melakukan sebuah tindakan indisipliner. Bukankah banyak kekacauan dan kemunduran sebuah kelompok, lembaga dan sebuah persatuan, bahkan terjadi kehancuran dikarenakan perilaku yang tidak disiplin dari para personilnya?

Bukankah salah satu faktor kekalahan kaum muslimin di perang uhud dikarenakan tindakan indisipliner dari para perajurit pemanah yang Rasulullah perintahkan untuk tidak meninggalkan tempat kecuali beliau sendiri yang memerintahkan?

Jadi, adab izin dalam sebuah lembaga atau organisasi harus ditegakkan sebagai bentuk kedisiplinan dan tanggungjawab yang harus dijalankan.

Wallahu a'lam bish-shawab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap benar sekali. Salam literasi.

08 Nov
Balas

Terimakasih. Salam literasi

08 Nov



search

New Post