Sebagaimana makhluk Allah yang bernama angin, ia tidak dapat dilihat tapi bisa dirasakan. Begitu juga iman, ia tidak dapat dilihat dari sosok siapa ia tertancap, namun ia bisa dirasakan dengan tanda-tandanya.

Diantara tanda iman yang ada pada diri seseorang adalah ia selalu menjawab seruan Allah dengan segera. Hakikat iman pada manusia naik dan turun, sedangkan iman malaikat stagnan atau tetap. Maka sebagai makhluk Allahbyang bernama manusia sudah menjadi kewajiban untuk selalu memperbarui iman dan meningkatkan kualitasnya dengan memperbanyak mendekatkan diri kepada Allah azza wajalla.

Diantara tanda iman yang lain adalah saat seseorang dibacakan ayat-ayatNya bergetarlah hatinya. Saat adzan berkumandang bergetar hatinya untuk segera memenuhinya, begitulah seterusnya.

Tanda yang lainnya adalah hatinya tidak pernah nyaman melihat kemungkaran. Maka ia sangat tergerak untuk dapat memperbaiki. Terpatri dalam hatinya hadits sang Nabi: "Barang siapa melihat kemungkaran hendaklah ia cegah dengan tangannya, jika tidak bisa maka cegahlah dengan lisannya, jika tidak bisa maka cegahlah dengan hatinya, dan itulah selemah iman".

Tanda lainnya juga adalah kemantapan hati dalam mengimani yang ghoib sehingga tidak ada lagi yang ia takutkan selain menguatkan ikhtiyar dalam mendapatkan kebaikan dari ketentuan Allah jalla wa ala.

Selanjutnya, keinganan untuk selalu bersama orang-orang yang sholeh dan berusaha untuk menjauhi orang-orang fasiq ahli maksiat. Sebab itulah bagian dari cara untuk senantiasa meningkatkan imannya kepada Alah dan juga cara untuk mendapatkan ketenangan jiwanya.

Wallahu A'lam bis-shawab.