Jatuh cinta adalah perasaan yang sangat mengganggu. Apalagi jika terpendam dalam hati. Lebih menyesakkan lagi ternyata hanya bertepuk sebelah tangan. Namun mengungkapkannya butuh keberanian. Seorang laki-laki yang berani menyatakan cinta kepada pujaan hatinya paling tidak dia sudah menampilkan kejantanannya.

Perasaan inilah yang sekarang dirasakan oleh johan. Perasaan yang telah lama dia ingin ungkapkan kepada pujaan hatinya. Johan merasakan betapa gadis yang ingin dia jadikan istri itu pernah berjanji padanya. Beberapa tahun lalu dia pernah mengatakan siap untuk diperistri jika johan sudah dapat kerja. Kini dia bukan hanya dapat kerja, tapi sudah sangat mapan untuk meminang gadis pujaan hatinya itu.

Johan bergegas menuju rumah gadis itu. Tekadnya sudah kuat untuk mengungkapkan isi hatinya. Jarak ke rumahnya tidak begitu jauh. Hanya memerlukan waktu sekitar tiga puluh menit menggunakan kendaraan roda dua. Semangat johan begitu tinggi, wajahnya riang gembira, sesekali mulutnya melantunkan lagu. Hatinya semakin berdebar tatkala rumah ang gadis sudah terlihat. Eh, sebentar. Itu yang ada di ujung jalan sepertinya johan mengenalinya. Diperlambat kendaraannya. Ah, si gadis pujaan hatinya itu sedang apa? Bergegas johan mendekatinya. Prang...!! Segerombolan remaja sedang tawuran, dan seikat rantai besi mengenai gadis itu, darah mengalir deras di kepalanya. Gerak johan terhenti. Kaku. Tak percaya. Gadis itu tergelepar.