Seseorang yang mendaku dirinya beriman harus memahami hakikan keimanannya. Apakah betul imannya masih didekap dengan sempurna atau semakin mengalami degradasi. Sifat iman manusia itu fluktuatif atau naik dan turun, beda halnya dengan iman malaikat yang stagnan.

Sebagaimana sabda rasulullah shallallahu alaihi aasallam: "iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang, bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan berkurang karena kemaksiatan"

Berikut ini diantara cara kita mengetahui sejauh mana kesempurnaan iman kita kepada Allah. Dikumpul dari beberapa sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

1. "IMAN seorang hamba tdk akan lurus sblm Hatinya lurus...dan Hatinya tdk akan lurus sblm LIDAHnya LURUS".(h.r Ahamad)

2. لا يؤمن أحدكم حتى يؤمن لأخيه ما يؤمن لنفسه Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.

٣. لا يؤمن أحدكم أكون أحب إليه من وولده ووالده والناس أجمعين

Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sampai ia mencintaiku lebih dari anaknya, orangtuanya dan manusia semuanya.

٤. لا يؤمن أحدكم حتى يكون هواه تبعا لما جئت به

Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku ajarkan.

5. Dari Abu Hurairah RA ia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik budi pekertinya.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, dan Darimi).

6. إنّ من أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا وألطفهم بأهله

"Sesungguhnya diantara ciri sempurnanya iman seorang mu'min adalah yang paling baik akhlaqnya dan yang paling lembut terhadap keluarganya".