Keputusan Yang Berat
Membuat keputusan bukanlah hal yang gampang, apalagi jika dihadapkan dengan dua pilihan berat. Teringat dengan nasihat guru kami bahwa jangan pernah memutuskan kebijakan dalam kondisi iman sedang rendah. Sebab keputusan kita seringkali dipenuhi dengan emosional yang cenderung salah. Keputusan yang disandarkan kepada Allah, dzat yang maha mengetahui maka tidak akan pernah merugi.
Tidak akan menyesal keputusan yang dimusyawarohkan dan tidak akan rugi keputusan atas istikhoroh kepada Allah. Jika pun ada dua pilihan berat maka sandarkanlah kepadaNya, agar dapat memilih yang terbaik. Jika pun kita berada pada posisi yang dipilih maka jadilah yang terbaik.
Seorang ibu datang kepada guru anaknya. Meminta agar keputusan sekolah dipertimbangkan lagi terhadap anaknya yang dikembalikan amanah pendidikannya kepada ortuanya. Ibu itu meminta dengan penuh pengharapkan agar anaknya masih tetap belajar di sekolah tersebut. Namun keputusan dari sekolah sudah final. Pelanggaran yang dilakukan oleh sang murid adalah jenis pelanggaran yang berat dan berkonsekuensi berat juga.
Dalam hal ini sekolah bukan tidak mempertimbangkan dengan matang. Tentu dengan berat hati, tapi pelanggaran tetap pelanggaran dan harus ditegakkan sanksinya. Dengan harapan si murid bisa memperbaiki diri ketika amanah tersebut sudah dikembalikan kepada orangtuanya.
Setiap sekolah pasti memiliki keterbatasan masing-masing. Mungkin dari keterbatasan perangkat tersebutlah akhirnya sekolah memilih kebijakan dengan pelanggaran tertentu maka anak harus dikeluatkan agar bisa mendapatkan hak belajarnya di tempat yang lebih cocok.
Delima yang dirasakan orangtua ketika anaknya dikeluarkan dari sekolah adalah kekhawatiran tidak diterima di sekolah lain jika mengetahui pelanggaran anaknya di sekolah sebelumnya. Inilah sebenarnya konsekuensi yang harus diterima. Tentu pihak sekolah yang mengeluarkan tidak akan ada niatan agar si anak tidak dapat lagi melanjutkan sekolah. Tapi melainkan keterbatasan perangkat yang dapat menghendel kelakuan buruk para murid. Karena memang tidak ada lembaga pendidikan yang sempurna yang terlepas dari masalah. Hanya sanya masalah yang ada di setiap lembaga pasti berbeda, dan penanganannya pun pasti berbeda.
Wallahu A'lam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar