Melvin Irawansyah

Seorang pembelajar. Berusaha mengajarkan apa yang telah dipelajari. Menggores karya dengan hati. Salam Literasi. Untuk saling sapa di media sosial, bisa b...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kekosongan Idola

Jadi begini, saya mencoba merenung tentang dunia pendidikan kita saat ini. Tentu yang ingin saya bahas adalah factor internal, dalam hal ini civitas akademik yang ada di dalam lembaga tersebut terutama peserta didik dan gurunya.

Kalau soal factor eksternal kita dapat menganalisis sendiri apa saja yang dapat menghambat perkembangan pendidikan atau dalam pelaksanaan pembinaan karakter peserta didik.

Paling tidak saya menyimpulkan kemungkinan factor utamanya ada dua; satu ketauladanan dan dua kegersangan rohani atau ruhiyah.

Tidak kita pungkiri bahwa peserta didik itu butuh figure yang dapat ia ikuti dan ia jadikan role model. Mungkin dulu dalam tatanan rumah, orangtualah yang menjadi figure dan tauladan, tapi sekarang tidak menjadi jaminan lagi. Nah kalau di sekolah atau pesantren, figure itu ada pada guru atau orang yang dituakan di lembaga tersebut.

Jika kemudian guru tidak dapat lagi digugu dan ditiru atau sosok lain yang mereka lihat sebagai orang yang dituakan di lembaga tersebut missanya kepala sekolah, kyai atau pimpinannya juga tidak dapat mereka contoh dan ikuti maka mereka akan mencari sosok lain sebagai panutan dan ini bisa jadi akibatnya buruk.

Betul dalam menjalankan menejemen pendidikan yang diutamakan adalah system, ketika system sudah shuttle berjalan dengan lancer tentu sosok siapa pun nanti yang menggantikannya maka system tersebut tetap berjalan normal. Tapi itu hanya untuk kepentingan lembaga tidak otomatis menyentuh aspek peserta didik.

Selanjutnya factor ruhiyah. Kegersangan ruhiyah yang terjadi pada guru dampaknya bisa berimbas pada kegersangan ruhiyah juga pada peserta didik. Maka perlu dalam memberikan pembinaan kepada para peserta didik untuk memberikan amalan-amalan yang dapat mendekatkan diri kepada sang Pencipta.

Wallahu a’lam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

16 Mar
Balas

Salam literasi

17 Mar

Benar sekali Pak Melvi ulasannya. Faktor utama penentu keberhasilan pendidikan adalah keteladanan. Sementara saat ini, mungkin anak sulit mendapatkan. Semoga ada solusi yang tepat untuk persoalan ini. Semangat.

16 Mar
Balas

Terimakasih bu. Salam semangat

17 Mar



search

New Post