Dia orang pertama yang menemuiku di pulau ini. Ceritanya mengalir deras penuh kesantunan. Tapi dari kata perkata dan kalimat yang kucerna darinya ada obsesi yang belum tersampaikan. Terkadang susah aku ingin memotong atau sekedar menjawab pertanyaannya. Baru satu kata jawaban yang kulontarkan seketika ia mulai lagi dengan ceritanya.

Aku hanya bisa memaklumi mungkin dia begitu semangat bertemu dengan kawan baru sehingga sangat antusias ingin menceritakan segalanya.

Hari berganti, bulan berputar dan tahun pun bergulir. Semakin kukenal dirinya yang lembut katanya itu. Dirinya tidak membiarkan siapapun boleh mengalahkannya. Setiap ada permasalahan dia harus tampil lebih dulu diberikan ruang. Setiap ada kekeliruan dari siapapun dengan sigap ia menghampiri dan memperbaiki.

Tuturnya yang lembut, bahasanya yang santun menyihir siapapun yang bertemu dengannya. Semua akan mengira betapa mulia akhlaknya dan betapa kuat pendiriannya. Hingga akhirnya tidak satu orang pun dibiarkan menengah melampauinya, seakan ia berkata, "Aku yang lebih pantas, aku yang lebih tau...".

Sedikit saja kita berbuat salah yang menurutnya menyinggung perasaannya, dendamnya kesumat. Keluarlah jurusnya yang ampuh itu untuk merangkul semua orang untuk mendukungnya serta membusukkan siapa saja yang berbelakang dengan sikapnya.

Siapa dia? Ah... jika kalian bertemu dengannya mungkin akan seperti itu pula sangkaanmu. Ini akan menjadi pelajaran bagi siapapun agar jangan terlalu mudah kagum dan heranan dengan orang yang baru dikenal. Berikanlah waktu untuk menelaah dan menganalisa. Pahami dan kenali karakternya. Bermain cantik agar tidak mudah digelitik. Toxic? bisa jadi. Dia bukan orang jauh, bisa saja orang terdekat kita atau malah partner kerja kita.

#Tantangan365Gurusiana

#TantanganHariKe-24