Melvin Irawansyah

Seorang pembelajar. Berusaha mengajarkan apa yang telah dipelajari. Menggores karya dengan hati. Salam Literasi. Untuk saling sapa di media sosial, bisa b...

Selengkapnya
Navigasi Web
Detik Menunggu

Detik Menunggu

Tidak ada yang tau seberapa lama kita akan menunggu. Bukan masalah tentang durasinya berapa lama. Apa dan siapa yang kita tunggu serta bersama siapa kita menunggu itu yang lebih penting.

Hakikat hidup ini juga menunggu. Semasa sekolah atau dalam pendidikan, menunggu agar cepat selesai dan bisa mendapat pekerjaan. Lalu menunggu lagi untuk mendapatkan jodoh yang akan membersamai dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh dengan lika likunya.

Kemudian hakikat selanjutnya adalah menunggu giliran menghadap Sang Penggenggam semesta. Dialah Allah Penguasa jagat raya. Bukankah perkara yang paling dekat adalah kematian? Maka sebesar apa persiapan kita dalam menunggu panggilanNya. Saat kita dipanggil menghadapNya, pertanggungjawaban macam apa yang akan kita berikan?

Menunggu juga keniscayaan terjadi kelak di hari qiyamat. Semua manusia menunggu dalam antrian yang panjang untuk dihisab amalannya, ditimbang dan ditentukan nasibnya. Penantian yang sangat panjang. Saat itulah Allah telah menjanjikan memberikan naunganNya kepada tujuh golongan. Termasukkah kita di dalamnya?

Menunggu dalam ketaatan kepada Allah adalah penungguan yang sebaik-baik penungguan. Tidak perduli seberapa lama, sebab hati telah memahami untuk apa dia menunggu. Waktu untuk menunggu dimanfaatkan dengan sebaik amal. Sebab ia tidak akan kembali untuk diulang dalam penyesalan.

Kehati-hatian dalam menggunakan waktu agar tidak salah langkah, sebab ada dua waktu yang selalu menipu. Waktu luang dan waktu sehat.

Setiap kita adalah kumpulan waktu dari gumpalan hari yang terangkai di setiap masa. Jika sehari ia berlalu, berlalu juga sisanya. Kuatkan azam dalam menjalani hidup ini dengan keikhlasan dan kelapangan jiwa agar semua masalah menjadi mudah penyelesaiannya dan agar penungguan kita bernilai tinggi di sisi Allah.

Wallahu a'lam bis-shawab

Allahummakhtim lana bihusnil khatimah walaa takhtim alaina bisu'il khatimah. "Yaa, Allah akhirilah hidup kami dengan akhir yang baik dan janganlah Kau akhiri hidup kami dengan akhir yang buruk. Aamiin"

#Tantangan365Gurusiana #TantanganHariKe-43

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post