Domba yang tak kunjung bunting
Pelayanan Kesehatan Hewan Semi Aktif di UPTD PUSKESWAN, biasanya kita mendatangi peternak dan memeriksa serta mengobati ternak yang sakit, yang dilaporkan peternak ke puskeswan. Jika ada waktu, setelah selesai menangani ternak yang sakit, kita juga mengunjungi kandang peternak lain yang berlokasi disekitarnya.
Setelah monitoring ke kandang kambing kosta, kami berkunjung ke Bu Putri, peternak itik petelur dan domba. Begitu kami datang, Bu Putri menyambut kami dengan pertanyaan. Dok, domba saya anaknya sudah 4 bulan, ni. Tapi dok, kok sampai hari ini domba saya belum bunting lagi ya? Tolong obatin ya dok..
Kemudian kami diajak mengecek dombanya yang kandangnya ada disebelah rumahnya. Menuju kandang dombanya harus berhati hati karena cukup becek, harus melewati batu batu, kayu yang sengaja di susun ke arah kandang dombanya supaya kami tidak jatuh dan supaya sepatu kami tidak terlalu kotor terendam kubangan air tanah yang becek.
Setelah kami sampai di kandang dombanya, kami melihat hanya ada 1 ekor domba betina dewasa dan 2 ekor domba muda. Kami memperhatikan sekeliling kandangnya. Didepannya ada kandang itik petelur, sebelah kirinya tembok, sebelah kanannya rumah peternak dan dibelakang kandang ada sawah peternak.
Saya tanya ke Bu Putri, peternak. Domba yang jantannya mana, bu, di kandang tadi cuma ada domba betina dan 2 ekor anaknya? Jawab bu Putri, Yang jantannya saya jual bu, ada tetangga yang akikah, sekitar 1 minggu setelah anaknya lahir. Saya tanya, terus kalo domba ibu mau kawin supaya bisa bunting dan punya anak lagi, sama domba siapa bu? Paramedik kami langsung komentar, ketemu domba jantan lain pas lagi pada merumput ya bu, dengan domba tetangga?
Jawab peternaknya, tetangga yang dekat paling pelihara ayam sama bebek aja. Ada tetangga, agak jauh, dia pelihara kambing kosta dan kambingnya dikandang aja. Domba saya juga dikandang aja, rumput saya arit untuk makanan dombanya.
Kalau begitu, obatnya cuma satu, bu. Pas ibu ada rizki, ibu beli domba yang jantan 1 ekor, supaya domba ibu nanti bertambah. Atau ibu jual beberapa itik petelurnya untuk bisa beli domba jantan. Kami belum ada petugas kawin suntik yang nangani domba ni bu. Bingung, sedih, dan lucu juga pengalaman monitoring ternak ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar