Sistem pemeliharaan Itik / Bebek yang ada di masyarakat : ektensif, semi-intensif dan intensif. 

Pada umumnya pemeliharaan Itik / Bebek dilakukan masyarakat secara tradisional (ekstensif).

 

Beternak skala usaha 15.000-25.000 ekor  : Izin pendirian usaha oleh Gubernur

Beternak skala usaha di atas 25.000 ekor  : Izin pendirian usaha oleh Dirjen Peternakan

Beternak skala usaha < 15.000 ekor            : Tidak perlu mengurus perijinannnya (dianggap usaha .                                                                                    rumah tangga)

Jenis itik PETELUR LOKAL : Itik Cirebon, Itik Brebes, Itik Tegal, Itik Bali, Itik Mojosari, Itik Magelang dan Itik Alabio 

 

Adapun budidaya Itik / Bebek sendiri dapat dikelompokkan menjadi : 

Usaha pembesaran dari umur satu hari sampai 18/22 minggu;  Usaha produksi telur, dari umur 18/22 minggu sampai diafkir;  Usaha Itik / Bebek dari umur satu hari sampai diafkir.

 

Hasil budidaya ternak Itik / Bebek petelur terdiri atas:

# Hasil Utama

Telur BENTUK SEGAR BENTUK OLAHAN (Menjadi Martabak, Telur Gembung, Kerupuk Dan Telur Asin)

 # Hasil Sampingan

Itik / Bebek Afkir : Gulai Itik / Bebek Cabai Hijau, Bebek Goreng, Abon, Baso, Nugget Atau Olahan Lainnya  Bulu  : Dapat Dijadikan Bahan Pengisi Kasur, Bantalan Kursi, Jaket, Hiasan Dinding, Penjepit Rambut Atau Kerajinan Tangan Lainny

# Limbah

Feses : Pupuk Kandang Atau Pakan Ikan Lele/Belut.

  

Lokasi peternakan dianjurkan:

Cukup jauh dari suara gaduh; Tidak terlalu dekat dengan pemukiman, Jarak minimal 10 meter; Sejuk, tidak terkena langsung sinar matahari atau angin kencang; Dekat sumber air; Dekat sumber pakan, tersedia pakan alternatif.