Sejak tahun lalu Kamila selalu menyisihkan uang saku atau uang dari penjualan online yang ditekuninya meski tak banyak, ia tidak maksimal menjalaninya, karena lebih mengutamakan kuliahnya meskipun online tetap butuh fokus, uang yang disisihkannya itu untuk membuat nasi bungkus guna dibagi kepada pekerja jalanan seperti tukang becak, sengaja Kamila memasak sendiri dibantu asisten atau ibu keuntungannya ia bisa belajar memasak, sebetulnyamemesan nasi bungkus amanah memang lebih praktis murah dan tak perlu berkeliling membagi, tetapi yang tidak Kamila inginkan penerima nasi lalu difoto.

Memang pelaksana ingin menyampaikan bahwa amanahnya telah dijalankan tetapi Kamila beranggapan itu memprihatinkan hanya menerima sakadar nasi saja difoto dan kadang foto itu tidak berhenti kepada si pemberi amanah tetapi juga diedarkan di medsos.

Kamila tidak selalu setiap jumat berbagi terkadang hari lain melihat jadwal kosongnya banyak dan sedikitnya nasi yang dibungkus yang dibagi tidak selalu tergantung uang yang telah disisihkannya tetapi juga tergantung waktu yang tersedia, meski tak banyak Kamila bersyukur bisa berbagi dan banyak ladang sedekah disekitarnya sehingga bisa menukar rupiah dengan pahala, sesungguhnya orang kaya itu bukan pada jumlah hartanya tetapi dari bagaimana cara ia membelanjakan rizki yang didapat, dan sedari dini Kamila telah belajar kaya hati dan menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk berbagi.