Filosofi Tukang Parkir
Sering kita parkir motor mobil atau apalah kendaraan kita, yang menjadi kaki mengantarkan segala keperluan, tetapi pernahkah kita mengamati, menganalisa dan terinspirasi dari filosofi tukang parkir ?
Banyak pembelajaran sarat makna yang kita peroleh.
1.Dari peluit yang dibunyikan tukang parkir ketika menjalankan tugas-tugasnya kita belajar :
Tukang parkir dan sopir sama-sama menyadari sedang menjalankan tugas dan fungsinya
Sopir mobil : siapapun dia, akan patuh pada tukang parkir yang tengah memberi aba-aba.
tukang parkir : tidak menjadi sombong, akan kepatuhan sopir yang sering kali memiliki pangkat dan kekayaan lebih.
hidup itu siklus kadang-kadang naik dan kadang-kadang turun, kadang diperintah dan kadang memerintah, yang penting diposisi manapun amanahlah.
2.Dari mobil yang diparkir kita belajar :
Ada saatnya banyak, pernah juga sedikit
Ada mobil mewah, pernah juga biasa, bahkan bobrok
Sebaik dan semewah apa mobil yang dipercayakan, saat diambil kembali tukang parkir tidaklah marah karena tidak ikut memiliki
Hidup dan segala sesuatunya adalah milik Allah yang di titipkan kepada hambanya, Seberapapun, seperti apapun kita harus ridho dan tak perlu sombong, ikhlas menjaga apa yang tengah dipercayakan dan ikhlas saat diambil.
Karena tiada jalan yang terbaik melebihi jalan Allah yang maha Mengetahui dan Maha Memiliki
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar