Filosofi Cokelat (1)
FILOSOFI COKELAT 1
___________________
Cokelat yang dimaksud disini adalah makanan, bukan warna.
Misalnya kita tengah menggenggam sebatang cokelat di tangan, tanpa merk, tanpa ciri khas, hanya berbungkus kertas aluminium yang kita tak mengenalinya
Bisa ditebak tidak rasanya sebelum mencicipi dan melihatnya tanpa bungkus ??.apakah itu cokelat hitam, cokelat putihkah atau coklat yang membalut strawberry
Layaknya kehidupan, cokelat ibarat takdir.
Tergantung bagaimana kita mengolah atau memilihnya sesuai dengan keinginan, agar lebih menarik dan memiliki cita rasa.
Ada yang memilih dicampur susu, almond, buah atau yang lain.
Tapi ada yang tetap bersuka cita dengan rasa asli dan pahitnya, ingin disajikan dalam bentuk minuman dingin atau hangat suka-suka atau dalam bentuk brownis kukus legit menggigit juga bisa.
Karena kita bebas memilih, merencanakan, dan bagaimana merasakan cokelat atau kehidupan, sedih dan gembira itu dari hati dan dengan cara bagaimana kita menikmati, demikianlah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar