Meida Sitanggang

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
NANIARSIK
Tantangan Menulis Hari ke 21

NANIARSIK

Membaca judul di atas mungkin akan menimbulkan tanda tanya bagi sebagian besar orang, karena kata itu merupakan kata yang unik dan mungkin belum pernah di dengar. Namun lain halnya bagi suku batak, membaca kata di atas mereka akan langsung bisa menerka kemana arah cerita yang akan aku buatkan. Karena mereka sudah terbiasa mendengarkan kata-kata ini bahkan sering menggunakannya.

Naniarsik merupakan makanan tradisional dari Sumatera Utara tepatnya suku batak. Naniarsik ini biasa dilakukan untuk memasak ikan khususnya ikan Tawar seperti ikan mas dan mujahir, juga untuk memasak daging. Bumbu untuk memasak naniarsik bisa di bagi atas dua yaitu bumbu utama merupakan bumbu yang tidak boleh dihilangkan dan bumbu tambahan merupakan bumbu yang boleh ditambahkan atau tidak usah dibuat. Bumbu utamanya adalah jahe, lengkuas, sre, kunyit, kemiri, asam, garam, dan tidak lupa “andaliman dan bawang haronda”. Andaliman merupakan bumbu yang hanya di kenal orang batak sehingga di kenal dengan nama “Merica Batak”, karena rasanya yang bisa menimbulkan getiran di lidah. Dan bawang haronda merupakan jenis bawang-bawangan yang berdaun tipis atau sering di kenal juga dengan “bawang batak”. Sedangkan bumbu tambahan adalah bawang putih, bawang merah. Selain kedua bumbu tambahan tersebut orang batak juga sering menambahkan bumbu tambahan lainnya lebih tepatnya menambahkan sayur seperti kacang panjang, terong hijau, ataupun sirias (kecombrang).

Hampir semua orang batak mampu memasak Naniarsih baik perempuan maupun laki-laki, karena dari kecil suku batak sudah terbiasa dihidangkan dengan masakan naniarsik. Anehnya walau sering di masak tapi jarang orang batak menyatakan bosan memakan naniarsik malah biasanya orang batak akan senang sekali jika di suguhkan dengan makanan naniarsik. Hal itu bisa saja terjadi karena naniarsik merupakan makanan yang sangat enak dan tidak membosankan. Naniarsik juga merupakan masakan sehat karena selain kaya bumbu juga tidak mengandung minyak sama sekali karena hanya dimasak dengan air dan di campur dengan bumbu-bumbu yang sudah di persiapkan.

Hari ini aku memasak ikan Mujahir naniarsik dengan bumbu tambahan kacang panjang. Aku mempersiapkan masakan ini dengan penuh semangat. Aku membayangkan anak-anakku dan suami akan senang sekali kalau mengetahui ikan kami adalah naniarsih. Mereka akan berlomba-lomba meminta ikan.

Setelah selesai memasak aku langsung mengajak suami dan anak-anak makan. Aku hidangkan semua makanan dan kami siap untuk makan siang. Benar saja, saat suamiku melihat ikan yang kumasak dia langsung protes.

“Ini saja ikannya?”, tanyanya

Aku memang menghidangkan ikannya satu potong saja, jadi suami saya merasa ikan itu terlalu sedikit. Jadi dia protes bukan karena ikannya hanya ikan naniarsik tapi karena naniarsiknya terlalu sedikit kuhidangkan.

“Ma, ikan ma, ikan ma”,

Anak-anakku juga berlomba-lomba meminta ikan yang sudah kumasak.

Ah bahagia terasa kalau suami dan anak-anakku berlomba untuk makan. Rasa lelah yang aku alami saat memasak terbayar sudah di ganti dengan senyum manis penuh kepuasan.

Salam Literasi……..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post