Meida Sitanggang

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
AKSARA BATAK
Tantangan Menulis Hari ke 101

AKSARA BATAK

Pagi tadi kami disapa oleh salah satu teman di group WA. Sapaan penyejuk hati dengan tulisan yang diikuti dengan aksara Batak. Sontak hati saya tergerak untuk membalas sapaan tersebut menggunakan aksara Batak Toba juga. Hal ini menjadi kesempatan buat saya untuk mengingat kembali peninggalan budaya, salah satunya aksara Batak.

Aksara Batak dikenal dengan nama “Surat Batak” . Aksara batak yang terdiri dari 19 huruf dasar sehingga dikenal dengan nama “Surat na sampuli sia” (19 huruf). Selain ke 19 huruf, pada varian tertentu aksara Batak juga memiliki tambahan beberapa aksara lainnya. Pada aksara Batak setiap konsonan diikuti dengan vocal a. Contoh konsonan “b” diikuti dengan vocal “a” maka dibaca dengan “ba”. Vocal “a” bisa diubah menjadi i, u, e dan o dengan menambahkan diakritik tertentu sesuai dengan vocal yang dibutuhkan. Untuk menghilangkan vocal dari konsonan dapat menggunakan tanda pangolat “\”. Sehingga huruf ba jika di ikuti dengan tanda pangolat akan berubah menjadi “b”.

Aksara Batak digunakan pada naskah-naskah asli oleh suku Batak. Naskah asli ini biasa ditulis di pustaha batak yang disebut dengan “buku laklak”. Selain di buku laklak, aksara batak juga sering di tulis di bambu dan kertas. Saat ini keberadaan buku laklak sudah jarang terlihat. Namun dari informasi yang pernah saya dengar, buku laklak ini dibawa oleh Belanda pada masa penjajahan dulu.

Buku laklak biasanya terbuat dari kulit kayu dengan kualitas yang sangat kuat. Isi yang terkandung di dalam buku laklak sarat dengan kebudayaan-kebudayaan batak. Buku laklak juga sering berisi informasi-informasi rahasia, seperti informasi ramuan-ramuan obat, simbol-simbol, mitos, prediksi hari-hari baik maupun hari-hari buruk dan informasi lainnya. Informasi ini biasanya dibuat oleh orang pintar yang dikenal dengan sebutan “datu” (dukun).

Menyapa teman-teman melalui media sosial ini, dengan menggunakan aksara Batak, merupakan salah satu cara untuk mengingat kembali dan melestarikan budaya Batak. Kita boleh mempelajari budaya asing tapi kita tidak boleh lupa akan jati diri kita sendiri. Yuk mari lestarikan budaya kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya

14 Jun
Balas

Terima kasih bunda

14 Jun



search

New Post