Satu guru satu buku!!!

Begitulah output yang ingin di capai pada kegiatan Bimbingan Teknis penyusunan bahan bacaan literasi yang saya ikuti ini. Kegiatan yang dilakukan di Kota Padang sejak tanggal 12-15 September 2017 ini sangat memotivasi saya untuk segera melahirkan buku. Pada kegiatan ini kami “dipaksa” untuk menulis. Namun “paksaan”tersebut membuahkan hasil yang positif hingga jadi tulisan. Awalnya saya bingung menulis tentang apa ketika Pak Eko dan Ibu Wiwik selaku panitia terus membakar semangat kami untuk menulis. Meskipun awalnya tak punya inspirasi apa-apa, akhirnya saya mencoba beberapa tips yang disampaikan oleh panitia. “mulai peka pada sekitar. tulis apa yang ingin anda baca namun belum ada bukunya. Dan tulislah dengan mengalir apa adanya!”. Tadaaaa… Saya akhirnya menemukan apa yang ingin saya baca namun belum ada yang menulisnya! “GEMPAR (Gerakan Perempuan Berkarya) : Cerita tentang para perempuan marginal di Lombok Barat”

Tanpa kita sadari, tulisan adalah bentuk amal soleh yang menambah usia kita meskipun kita sudah meninggal. Menulis juga merupakan bentuk kepedulian kita terhadap sesama untuk berbagi informasi dan komunikasi ke seluruh penjuru nusantara bahkan dunia. Andrea Hirata, Buya Hamka, hingga dahlan iskan merupakan contoh inspiratif untuk menulis. Dan semoga nanti, saya akan menjadi yang berikutnya.

Penulis adalah peserta Bimtek Literasi II Tahun 2017 di Padang