M Barid

Lahir di dukuh Yanggong, Ponorogo arah Timur, Jenangan menuju Selatan. bertugas di lereng gunung wilis. ingin belajar menulis. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Manusia Banyak Dosa

Manusia Banyak Dosa

Ramadhan ke 3

Manusia Banyak Dosa

Dihari ketiga Ramadhan kali ini, pikiran saya tidak henti-hentinya untuk mencoba menghitung berapa banyak kesalahan dan dosa yang telah saya perbuat. Dosa dan kesalahan kepada siapapun. Dosa dan kesalahan sekecil apapun. Semua terasa menumpuk dan menggunung. Begitu banyak, dan saking banyaknya, saya tak kuasa menghitungnya lagi. Hanya sesal yang menyeruak dari dalam dada. Kenapa hingga sejauh ini perjalanan hidup saya, begitu banyak dosa yang saya perbuat.

Saya terus coba telusuri, dosa maacam apa saja yang pernah saya lakukan. Kesalahan kepada siapa saja yang pernah saya perbuat.

Sejak saya berinteraksi dengan orang banyak, rasanya semakin banyak pula dosa yang saya lakukan. Bukan kebaikan yang saya amalkan. Sungguh aneh memang. Namun itulah yang terjadi.

Teringat semua sahabat masa-masa di sekolah dulu. Aktifitas apa saja Bersama mereka. Apa saja kesalahan yang saya lakukan pada teman-teman itu. Sudahkah saya minta maaf kepada mereka.

Termasuk juga ketika awal masa kuliyah dulu. Banyak sekali saya berinteraksi dengan teman, juga dosen, dan guru-guru kehidupan saya. Rasanya semua terlihat begitu jelas, dan Nampak didepan mata, bahwa saya benyak melakukan kesalahan kepada mereka.

Terlebih ketika awal saya menjadi guru dulu. Banyak sekali murid-murid saya yang telah perlakukan secara dholim, meskipun niat saya ketika itu untuk mendidik dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar menurut pemahaman saya tentang agama. Banyak hal saya paksakan untuk dilakukan anak didik saya, agar mereka menyadari betapa pentingnya ibadah itu dilakukan dengan benar.

Demi hal yang demikian itu, saya sering dengan keras memaksa para murid saya untuk tertib dalam beribadah. Tertib ketika shalat berjamaah. Behkan saya paksakan pemahaman kepada mereka akan pentingnya adab di dalam masjid.

Semoga saja para murid saya dulu itu tidak punya dendam kepada saya karena telah saya paksa-paksa untuk shalat berjamaah. Tidak jarang saya melibatkan mata-mata untuk mengetahui siapa saja yang tidak ikut shalat berjamaah yang hanya sekali ketika di sekolah itu, yakni shalat dhuhur saja. Lalu kemudian mereka yang terjaring mata-mata, saya beri tindakan yang bisa saja membuat mereka semakin menggila karena salah perlakuan yang telah saya lakukan.

Atau yang terkena Razia penampilan yang tidak standar, entah kuku Panjang, rambut Panjang, sepatu tidak sesuai, berpakaian tidak rapi, dan sebagainya. Semua saya beri sanksi yang tujuannya memang mendidik mereka. Akan tetapi bisa saja tindakan saya itu dianggap salah oleh mereka, lalu saya dianggap melakukan kedholiman pada mereka. Begitu banyak dosa dan kesalahan yang saya perbuat.

Itu semua saya sadari, karena saya termasuk orang yang ambisius dalam menegakkan kedisiplinan pada semua siswa. Apalagi jika menemukan siswa yang berani nyontek ketika ulangan. Akan saya habisi mereka saat itu juga. Dengan kalimat yang memojokkan, menghinakan, dan merendahkan. Bahkan jika perlu, saya usir mereka dari kelas. Betapa sadis dan nistanya saya ini. Penuh kesalahan dan dosa.

Di hari Ramadhan ke tiga ini, saya teringat bagaimana Nabi Adam ketika pertama kali terpaksa melakukan pelanggaran hanya gara-gara menuruti permintaan kekasihnya, Hawa,

Sesaat setelah mereka berdua melakukan dosa karena telah melanggar larangan Allah, kemudian terlepaslah semua pakaian yang menutupi auratnya. Kemudian mereka berdua menyesal sejadi-jadinya sambil bercucuran air mata, seraya memohon ampunan kepada Tuhan. “Rabbana dhalamna anfusana fain lam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khosyirin”. "Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, sungguh kami termasuk golongan orang-orang yang rugi."

Begitu juga dengan doa yang saya lesakkan kehadirat-Nya. semoga semua dosa dan kesalahan saya diampuni oleh-Nya, seperti kesalahan Nabi Adam dan Hawa. Aamiin.

Wallahu a’lam.

Yanggong, 25-3-23

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tausiyah yang memantapkan jiwa bertaqwa. Salam

01 Nov
Balas



search

New Post