#154 Belajar Kelompok

Dulu, ketika aku masih kecil, ketika masih sekolah di madrasah, sering melakukan kegiatan belajar malam bersama. Sejak menjadi siswa Madrasah Ibtidaiyah, belajar bersama merupakan satu keasyikan tersendiri. Hampir tiap malam. Belajar di sekolah. Di ruang kelas. Di serambi masjid. Dan sesekali dirumah teman secara bergiliran. Yang paling sering di rumahku sendiri. Karena memang rumahku dijadikan kelas juga ketika pagi hari. Jadi ada meja dan dingklik yang tertata rapi disana.

Dengan berbekal lampu ublik, aku bersama beberapa teman, belajar sambil bermain. Main tebak-tebakan, seperti acara lomba cerdas cermat itu. Cepat-cepatan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu teman kami. Setelah sebelumnya kami baca bersama materi yang dipertanyakan tersebut.

Rupanya, cara seperti itu cukup jitu. Terutama untuk melatih kekuatan daya ingat. Karena selalu dilatih untuk mengingat materi pelajaran, maka semakin hari semakin banyak materi pelajaran yang kami kuasai. Waktu itu.

Begitu juga ketika kau sekolah jauh dari rumah. Belajar bersama dengan beberapa teman menjadi rutinitas etiap hari. Apalagi banyak materi pelajaran yang harus dihafalkan. Banyak guru yang memberi tugas hafalan kepada siswanya. Maka setiap hari tugas hafalan musti dilakukan.

Biasanya, masjid menjadi pangkalan utama kami. Belajar di masjid. Tidur di masjid. Mandi di masjid. Di kamar mandi milik masjid maksudnya. Nyetrika baju juga di masjid. Pokoknya selalu di masjid lah. Begitu yang terjadi. Kecuali makan.

Jika hari libur, maka membersihkan masjid menjadi kewajiban dan rutinitas nomor duaku. Yang pertama adalah olah raga pagi. Yang paling sering adalah lari pagi. Seperti lagunya bang Haji Rhoma Irama itu. Sepulang lari pagi, membersihkan masjid menjadi aktifitas berikutnya, baru setelah itu sarapan dan kemudian mencuci baju sekolah.

Kini, rasanya tidak pernah lagi melihat siswa yang mau belajar kelompok seperti jaman dulu. Ada beberapa tahun yang lalu, ketika aku masih menjadi pendamping siswa di Madrasah Tsanawiyah. Atas ajakan ku, waktu itu ada beberapa siswa, hampir satu kelas. Tiap malam belajar bersama disekolah. Dibimbing dan diawasi oleh bapak guru.

Begitu antusias mereka. Apalagi ada waktu untuk tebak tepat. Seperti di madrasah ibtidaiyah dulu. Ternyata anak Tsanawiyah pun juga senang dengan cara belajar seperti itu. Mereka begitu antusias mengikuti belajar mala mini.

Nah, ketika malam ini saya coba terapkan pada anak asuh, ternyata hasilnya cukup lumayan juga. Rasanya, hal seperti ini akan terus dilakukan. Mengingat, tantangan generasi muda sekarang semakin berat. Apalagi mereka itu adalah calon pemimpin masa depan. Maka membekalinya dengan ilmu merupakan suatu keharusan.

Biarlah dengan ilmu yang dimilikinya itu, mereka nanti akan meraih kesuksesan. Biarlah dengan ilmunya itu, mereka akan da[pat membuka tabir rahasia dibalik ilmu yang sedang mereka pelajari saat ini. Biarlah hingga suatu saat nanti mereka akan menyadari betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan.

Akhirnya hanya doa dan bimbingan serta arahan semampunya yang bisa aku berikan pada mereka. Semoga usaha yang sedang dijalani para santri itu membuahkan hasil dimasa yang akan datang.

salam,

po, 20-2-2022