Gak ada Ave, gak rame!! Tantangan Hari Ke-4
#Tantangan Hari Ke-4
#TantanganGuruSiana
Ave Ikut ke Pasar
Oleh: Maya Pransiska
Hari ini si Endut senang banget dibolehin sama emaknya ikut ke pasar. Awalnya emak gak ngebolehin karena Ave banyak maunya kalau ikut ke pasar. Secara, di pasar semua jualan ada. Makanan dan mainan yang sering bikin Ave gelap mata, ada semua tuh di pasar. Tapi dengan gayanya yang gemes, mata dikedip-kedipin, telapak tangan disatuin seraya memohon, "Plees...boleh ya Mak, Ave ikut ke pasar."
Duh...luluh tuh hati emak. Apalagi Ave berjanji gak akan minta yang macam-macam. Langsung Ave nangkring di atas motor emak dengan sumringah. Sampai di pasar, mata Ave mulai jelalatan. Setiap ketemu jualan orang, pasti dipegangnya. Emak tentu saja malu, seraya melototin matanya ke Ave. Tapi si Ave cengengesan aja. Dia suka melihat banyak barang di pasar.
"Mak ini ikan apa?" tanya Ave waktu emaknya beli ikan laut.
"Itu ikan tuna," jawab emak sekenanya.
"Jualan ikan lumba-lumba ada nggak, Mak? Beli dong..."
"Ya, nggak adalah!" sahut emak sambil nawar ikan.
"Mak, beli cumi-cumi ini! Ave mau cumi-cumi!"
"Gak usah, mahal!" larang emak.
"Pokoknya Ave mau cumi-cumi! Ave mau dimasakin cumi pedas manis!" Nah...mulai deh Ave bertingkah.
"Berapaan, Bang?" tanya emak ke pedagang cumi.
"Sekilonya 60 ribu aja, Bu.Tinggal dikit lagi," jawab pedagang itu.
Kening emak mulai berkerut, "Tuh kan, mahal. Gak usah!"
"Ave mau cumi-cumi, Mak. Gak usah beli yang lain. Pleees!!" Ave mulai lagi mainkan jurus rayuannya.
"Ya udah, Bu. Ambil aja sekilonya 40 ribu. Saya suka ngelihat anak ibu yang gendut ini, apalagi ngebayangin dia makan cumi jualan saya ini."
"Beneran, Bang? Kalau gitu saya beli." Emak agak terkejut dapat cumi seger dengan harga murah gitu.
Apalagi si Ave, senang hatinya dapat cumi-cumi. "Makasih, Om ganteng!"
Si pedagang cumi ketawa ngakak melihat gaya Ave.
Emak lanjutin beli sayur. Rantang tempat belanjaan dititipin sama Ave.
Lagi asyik-asyiknya milih sayur, terdengar suara orang-orang pada ngakak. Nggak taunya Ave sudah dikerumuni orang. Ada yang pegang pipinya yang gembul, ada yang pegang kepalanya, ada juga yang pegang perutnya Ave yang kayak drumband itu. Eh, si Avenya malah cuek aja mainin jualan ikan orang.
"Anak siapa sih, lucu banget?!" seru seorang ibu dengan gayanya yang menor.
"Maaf...anak saya, Bu." Emak langsung ngajak Eve jalan lagi.
Eh, Avenya malah nggak mau. "Enggak ah. Ave mau di sini aja, main ikan."
"Jangan dong, nanti penjualnya marah!" Seru emak sambil melototin matanya ke arah Ave.
"Emak aja yang jalan, Ave mau main sama ikannya." Si endut itu tetap aja memainkan ikan belut yang licin sambil sesekali ketawa ngakak. Eh, kok penjualnya malah ikutan ngakak. Orang-orang di sekitar situ pada ngakak juga ngelihat tingkah Ave yang lucu asyik mainin ikan belut.
"Ya sudah, Emak ke sana dulu beli ayam." Emak terpaksa nitipin Ave ke penjual ikan itu. Terpaksa juga deh ,emak beli ikan lele ke penjual itu karena nggak enak hati si Ave sudah ngacaukan ikan-ikan jualannya.
Sekitar 10 menit emak keliling pasar beli bahan-bahan dapur dan sayur lainnya. Sudah cukup penuh rantangnya. Emak kembali ke tempat Ave mainkan ikan tadi. Kok terdengar suara ngakak lagi. Ternyata para pedagang tertawa geli melihat Ave yang ketakutan karena ada orang gila yang mendekatinya. Hihihi...orang gila itu pun gemes melihat Ave.
Saat melihat wajah emaknya, Ave langsung teriak. "Mak...ayo kita pulang. Orang gila ini mau ngambil Ave. Ave nggak mau ikut dia!"
Untung orang gila yang sudah nenek-nenek itu langsung pergi saat melihat emak datang. Padahal tadinya emak keder juga sama orang gila.
"Makanya kalau kata emak ikut, ya ikut. Jangan ngeyel!" ujar emak.
"Iya deh, Mak... Tapi Ave mau ikat belut ini satu ya, Mak."
"Lah...untuk apa lagi? Ini tadi ikannya sudah banyak yang kita beli." Suara emak jadi meninggi.
"Untuk diidupin, Mak. Satuuuu aja ikan belutnya. Pleees!" rayu Ave dengan gaya khasnya lagi.
"Gak usah!"
"Plees, Mak... Nanti di rumah, Ave bersihin semua ikan sama ayam yang Emak beli ini. Ave janji, suerr!!"
"Udah, ambil aja yang kecil tadi kalau untuk mainan di rumah!" ujar ibu penjual ikan sambil senyum.
"Beneran, Bu?" tanya Ave senang.
"Iya, ambil aja untuk kamu!" Penjual ikan itu memberi satu ikan belut untuk Ave.
"Asyiiik...makasih, ibu yang cantik!"
Penjual ikan dan para penjual lainnya di sekitar situ jadi katawa ngakak lagi mendengar ucapan Ave. Secara, penjual ikan itu sudah tua dan keriput. "Hahahaha...Ave...Ave!!
Mungkin mendengar suara gaduh, orang gila yang ditakuti Ave tadi datang lagi. Ave jadi ketakutan lagi.
"Mak, ayo Mak cepat pulang. Orang gila itu datang lagi. Hiiiiii!!" Ave bergidik ketakutan sambil lari keluar pasar.
Emak jadi ikutan lari mengejar Ave yang ketakutan. Untung saja tadi emak sudah keliling membeli semua keperluan. Hadeeh...Ave...Ave!!
****
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ceritanya
Terima kasih, Bu.Terinspirasi dari kisah anak sendiri.Mohon krissannya selalu
Ave lucu.....
Hahaha...iya, Bu.Gak ada Ave gak rame. Ada aja tingkahnya yang buat ngakak.
Orang gilanya seneng lihat anak yang gendut karena gemes.
Hehehe...iya, Bu
salut...makin inspiratif, semoga makin sukses teman gurusianer
Terima kasih,PakMohon petunjuknya selalu untuk kami pendatang baru ini