Mayang Sari

Lahir di Padang tahun 1982, dan menghabiskan masa kecil di kota Medan. Pendidikan terakhir penulis adalah strata 1 jurusan pendidikan Matematika di Universitas ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kangen, si kambing hitam.

Kangen, si kambing hitam.

"Uuuh, kangen sekolah, lama sekali liburnya”

“Anak-anak sudah bosan dirumah, katanya rindu teman dan ibu guru”

Kira-kira begitulah keluhannya.

Benar, percaya, yakin....memang kelamaan dirumah membuat hati menjadi kangen dengan hal-hal lama yang menjadi rutinitas.

Tapi apa boleh buat, keadaan yang memaksa, sehingga meram dirumah jauh lebih aman dibanding bergumul di keramaian.

Hanya saja, beberapa kok sepertinya sudah tidak sabar ingin normal lagi. Pengen sekolah seperti dulu lagi. Dan rada maksa sekolah segera dibuka. Katanya untuk ngobatin kangen, dan supaya anak-anak gak jadi bodoh.

Ini ya...saya kasih tahu. Mau normal seperti dulu lagi itu ya gak bisa. Katanya itu, normal yang akan berlaku nanti adalah “normal baru”.

Jadi siapapun yang katanya kangen, saat bertemu ya gak bisa seperti Teletubbies.

Dan lagi, menjadikan alasan kangen untuk membuka sekolah lagi itu rada aneh ya.

Kenapa saya bilang begitu.

Ya...kangen dan rindu itu gak hanya dirasakan oleh kamu yang anak sekolah, atau guru yang ngajar di sekolah.

You know,

Dokter dan para medis saat ini kangen pulang kerumahnya.

Saya, kangen mudik dan ketemu keluarga dan orang tua di kampung.

Suami/ayah yang bekerja mengadu nasib di daerah berbeda, kangen pulang ketemu anak dan istrinya.

Dan tahu kah apa solusinya????

Semua-muanya menahan rindu dan kangennya rapat-rapat. Tidak ngeyel minta pulang, dan dibukakan jalan.

Sedangkan kamu yang kangen sekolah, guru, dan teman-teman. oh MG... Seakan-akan dirimu selama ini manusia yang addict banget belajar dan ke sekolah. Semoga rindumu itu gak hanya kambing hitam yang berhidung Pinokio.

Jika memang rindumu sudah segunung. Kenapa tidak didaki saja dengan nyamperin rumahnya. Atau deringkan telponnya. Seperti saya yang setiap hari tidak membiarkan android ibu saya menjadi si bisu.

Sudah berapa kali, kau hubungi nomornya?

Sudah berapa kali, kau kirim hadiah untuknya?

Rindu itu tanda cinta. Dan cinta itu penuh dengan pengorbanan.

Jika belum, jangan-jangan kamu hanya penggombal cinta. Katakan rindu, tapi dihati mendua.

Halah... Sudahlah. Tak usah menggombal lagi dengan puisi dan lagumu itu.

Siapapun tahu ganasnya keadaan saat ini, takkan menyurutkan semangat berjuang untuk tetap aman.

Jadi, jangan jadikan kangen dan rindu sebagai kambing hitam. Yang sepertinya tiba-tiba akut dan butuh kepastian.

Sudahlah. Lebih baik sampaikan doa dari pada puisi dan lagumu itu.

Maaf, ini bukan untuk orang-orang tertentu. Tapi, tertentu saja orang-orangnya.

Bencoolen

Mayang

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap tulisannya bun...

29 May
Balas

Terimakasih mbak Solvia

29 May

Itu lah anak2 zaman skrg buk.. di saat sekolah pingin libur..

29 May
Balas

Iya pak. Beberapa siswa, kalau dirumah mungkin terkekang gak bisa kemana-mana. Tapi kalau sudah sekolah bisa lebih longgar utk kemanapun.

30 May

Keren, semangat!

29 May
Balas

Semangat

30 May



search

New Post