Arti PSBB bagi Emak
Masa Pandemi Covid yang tak terduga ini menoreh banyak cerita bagi semua, begitu pula saya. Mulai dari cerita berkelas hingga hal-hal receh yang mungkin tak terlintas. Semua mengukir warna-warni kisah hidup manusia yang extra ordinary tentunya. Kenapa? Karena ia tidak muncul dalam setiap episode sejarah. Bersyukurlah kita karena ada dalam sebuah edisi spesial!
Menjelang diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) otak saya sebagai emak mulai berpikir bagaimana melakukan semua hal di rumah, termasuk masalah perut. Dengan suami dan 5 anak, hal itu tak bisa dianggap enteng. Urusan yang tak bisa ditunda-tunda perlu pemenuhan segera. Jadilah kemudian emak membuat daftar darurat barang-barang keperluan dapur, mulai dari garam hingga beras dan lauk-pauk yang harus disesuaikan dengan kapasitas penampungnya, lemari es untuk makanan yang tidak awet lama.
Saat sebelum PSBB mah enak, jika tidak masak bisa beli dan pesan makanan di luar. Selama masa karantina mak tidak berani melakukan hal tersebut, takut. Jadi semuanya harus disiapkan sendiri, oleh tangan mak sendiri. Jadilah kemudian emak ini, dan tentunya juga emak-emak yang lain, mengeluarkan segala daya upaya dan kreatifitas mengolah bahan-bahan makanan mentah yang ada, kalau tidak mau dibilang seadanya, terhidang lezat di meja makan. Eits tunggu, bukan hanya lezat tapi juga memenuhi standar kesehatan agar daya tahan tubuh meningkat dan viruspun tak berani mendekat.
Keluarga kami memang Indonesia betul. Makan kudu teratur tiga kali sehari dan itu wajib dengan nasi. Tanpa nasi, belum makan namanya. Mulai dari sarapan, makan siang, hingga makan malam, emak sibuk di dapur, bertempur dengan bantuan peralatan-peralatan dapur. Tidak cukup hanya itu, aneka cemilan siap diolah dengan berguru ke channel youtube. Mak sampai berpikir kapan mereka merasa kenyang ya. Barusan sarapan dan makan siang sudah lapar lagi. Begitu pula malamnya, harus ada yang mereka kunyah sebelum benar-benar tidur. Uffff... dan alhasil emak pun ikutan makan deh, bonusnya berat badan mak melonjak drastis. Ckckck... klop bener dengan PSBB; Penambahan Skor Berat Badan!

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Makasi bu, sudah berkunjung
Itu berkah bunda.... Disyukuri aja. Yang penting tetap dibarengi olahraga
MantapMaaf ini uni mayang pipit yang dulu di Bangka
Iya mba mul. Apa kita pernah bertemu di Bangka? Mohon diingatkan...Maklum, faktor U mba :)Btw tks sudah mampir yaaa
Iya ni, istri pak eka kan, pernah melingkar bareng, cm sebrntar sih, trus ibu pindah, sekarang tinggal di mana?
Hihiii... podo bund karo aku... PSBB penambahan seluruh bagian badan
Mantab bu.. Jadi inget mama, sibuk di dapur teruuus. Hehe..
Nah itu, nasib emak-emak ya
PSBB menaikkan berat badan, emang bener bu khususnya emak2
Emakj keren dankreatifitas keluar..
Belajar uni :) Terima kasih sudah berkunjung
Kurang panjang Bu. Asik bacanya
Dibatasi Mba, 300 kata saja :)Makasi ya sudah berkenan baca dan komen
Keren dah ibu-ibu..
Keren pisan.... Tks ya bi sudah komen
Semangat buat emak-emak keren yang selalu mencoba membahagiakan keluarga...
Mak keren keluarga bahagia :)Tks no...