Ketika memutuskan untuk bekerja di luar rumah, entah itu sebagai ASN/PNS ataupun di bidang swasta, seorang perempuan harus menyadari bahwa perannya akan bertambah. Selain peran mulia sebagai seorang isteri dan ibu, dia juga harus memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai seorang pegawai/ karyawan.

Hari ini pelatihan moderasi beragama dan nasionalisme memasuki hari ke tiga. Sebelum berangkat, seperti biasanya aku menyiapkan sarapan sekaligus untuk makan siang. Paling tidak untuk makan siang ada nasi. Memangnya makan nasi saja? Lauk dan sayurnya bagaimana? Sekarang dimudahkan kok….mau yang offline atau yang online….mau yang olahan rumahan atau a la restoran …..mau sayur apa saja, dari yang bening sampai yang bersantan, mau lauk yang digoreng atau dikukus, semua tersedia. Tinggal menyesuaikan selera lidah dan isi dompet.

Sebelum berangkat, aku berpamitan dengan suami dan anak-anak. Anakku yang perempuan tersenyum, cengar-cengir, tidak seperti basanya. Setelah kutanya, dia biang,” Ibu tadi masak apa, seperti cap cay, tapi bukan. Seperti oseng-oseng, juga bukan” Gantian aku yang tersenyum kecut sekarang. Memanfaakan semua bahan sayuran yang tersedia, jadilah menu istimewa untuk makan siang nanti.

Materi pelatihan hari ini tentang Goal Setting dengan nara sumber masih sama dengan yang kemarin yaitu Pak Bambang. Beliau ternyata jago juga dalam hal tarik suara. Selain menerima materi, peserta secara berkelompok sesuai dengan jenjang ( MI, MTs, dan MA) mendapatkan tugas membuat power point tentang Goal Setting Revolusi Mental sesuai kondisi yang dihadapai di madrasahnya.

Mau jadi apa kita atau lembaga kita nantinya, tergantung apakah langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang kita rancang benar-benar sudah kita laksanakan dengan optimal. Faktor pendukung sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Diperlukan orang-orang yang mempunyai komitmen tinggi,sarana dan prasarana yang memadai, penguasaan IT dan kerjasama yang solid. Life is choice…..failure or success.