Sore itu tiba-tiba kurasakan hawa yang kurang nyaman menyelimuti tubuhku. Entah mengapa semua rasa hilang begitu saja, beberapa jam sebelumnya aku masih bisa melakukan aktifitasku seperti biasa. Semua terhenti begitu saja hingga menjatuhkan jari-jariku pada keyboard laptop terasa beras apalagi sampai melangkahkan kakiku tuk meninggalkan kantor.

Assalamuallaikum, seorang gadis muda tampak didepan pintu kantorku dan dengan sendu kubalas salam tersebut dengan kepala menunduk. Aku hanya menjawab tanpa melihat siapa yang berada didepan pintu tersebut. Selang beberapa waktu ku minta gadis tersebut tuk masuk dan mempersilahkannya tuk duduk.

"Om", tiba-tiba gadis muda itu memanggilku. Akupun tersadar dari apa yang telah aku lakukan, ternyata gadis itu adalah keponakanku sendiri. Om, ini Aku A.........., Oh ya nak, sahutku padanya. Maaf, om lagi kurang fit, sampai seperti itulah keadaanku sore menjelang petang, seoarnag keponakan sendiri sampai lupa.

Setelah obrolan santai yang sebenarnya tidak aku inginkan akhirnya kamipun memutuskan tuk pulang bersama, karena dia ingin bertemu dengan anak-anaku dirumah yang memang mereka jarang bertemu karena jarak yang begitu jauh.

Semakin malam kurasakan sesuatu yang berbeda, aku hanya bisa berbaring merasakan sekujur tubuh remuk redam. Malam itu hanya bisa membolak balikkan badan tanpa bisa memejamkan mata hingga pagi tiba keadaan belum berubah.

Baring dan hanya bisa berbaring yang bisa kurasakan. sejenakku terlintas dalam benakku apakah ini akumulasi dari apa yang kulakukan selama ini. Mesinpun perlu kita matikan, belajar perlu istirahat dan seterusnya yang pada intinya apa yang kita lakukan haruslah memiliki waktu yang dinamakan ISTIRAHAT.