Penulis : Masrotun Choiriah

Bila Izroil datang memanggil

Jasad terbujur di pembaringan

Bila Izroil datang memanggil

Jasad terbujur di pembaringan

Seluruh tubuh akan menggigil

Sekujur badan kan kedinginan

Seluruh tubuh akan menggigil

Sekujur badan kan kedinginan

Tiada lagi gunanya harta

Kawan karib sanak saudara

Tiada lagi gunanya harta

Kawan karib sanak saudara

Jikalau ada amal di dunia

Itulah hanya pembela kita

Jikalau ada amal di dunia

Itulah hanya pembela kita

Janganlah mahu disanjung-sanjung

Engkau di gelar manusia agung

Janganlah mahu disanjung-sanjung

Engkau di gelar manusia agung

Sadarlah diri tahu diuntung

Sebelum masa keranda diusung

Sadarlah diri tahu diuntung

Sebelum masa keranda diusung

Datang masanya insaflah diri

Selimut putih pembalut badan

Datang masanya insaflah diri

Selimut putih pembalut badan

Tinggal semua yang dikasihi

Berbaktilah hidup sepanjang zaman

Tinggal semua yang dikasihi

Berbaktilah hidup sepanjang zaman

Bila Izroil datang memanggil

Jasad terbujur di pembaringan

Bila Izroil datang memanggil

Jasad terbujur di pembaringan

Seluruh tubuh akan menggigil

Sekujur badan kan kedinginan

Seluruh tubuh akan menggigil

Sekujur badan kan kedinginan

Rasa getar di tubuh bila mendengar lagu ini. Selimut Putih. Lirik lagu yang menyentuh kalbu. Menyiratkan dalamnya pemahaman sang penciptanya. Maestro gambus, Prof. H Ahmad Baqi.

Kematian adalah sebuah misteri, sebagai rahasia Ilahi. Tiada satupun makhluk yang mengetahui rahasia ini. Manusia tidak punya kekuatan untuk mengetahui kapan ajalnya akan tiba. Hanya Allah yang mengetahui dan atas izin-Nya pula kematian terjadi. Sebab kematian merupakan sebuah ketetapan yang hanya diketahui oleh Allah.

Sebagaimana termaktub dalam QS. Ali Imran ayat 145 yang artinya; “ Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala ( dunia ) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan ( pula ) kepadanya pahala ( akhirat )itu, dan Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur. “ ( QS. 3: 145 )

Siang ini seantero digemparkan dengan berita kecelakaan artis dan suaminya di Tol Jombang arah Surabaya Km 672. Dia dan suaminya meninggal dunia di tempat saat kecelakaan ini. Sontak semua media masa dan media sosial tak henti-henti memberitakannya. Kejadian ini membuka memoriku pada peristiwa setahun yang lalu. Kakak pertamaku dan suaminya meninggal dunia di tempat, saat mengalami kecelakaan tunggal di Tol Batang Semarang. Serasa mimpi, seolah tak percaya menerima kabar di pagi buta saat itu. Allah mengambil dua nyawa sekaligus dalam peristiwa tersebut.

Peristiwa ini menjadikan dzikrul maut padaku bahwa sesungguhnya kematian adalah sebuah misteri yang akan terjadi sewaktu-waktu. Tanpa bisa diundur ataupun dimajukan sedetik pun.

Apa yang bisa kita banggakan ketika maut datang menjemput ?

Harta yang menumpuk , pangkat, jabatan yang tinggi, kedudukan, anak yang sukses ?

Semua kita tinggalkan hanya amalan semasa hidup yang bisa menemani ketika mengahadap-Nya. Segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah titipan semata. Manusia bisa kapan saja diambil oleh Nya melalui jalan kematian. Dengan mengingat kematian semoga menjadi langkah untuk memperbaiki diri serta berbuat sebanyak-banyaknya amal kebajikan, menyayangi dan berbuat baik kepada sesama. Sebagai bekal kehidupan abadi setelah kematian nanti.

Saat kematian semua harta benda, keluarga, atribut duniawi kita tinggalkan. Hanya amalan semasa hidup yang bisa menemani ketika mengahadap-Nya. Hanya selimut putih yang kita bawa.

# Memoriam pasca setahun wafat kakak pertamaku tercinta beserta suaminya ( Mbak Nur Rohmah – Mas Abdul Choliq Muslih ) #

# Goresan pena ke-275 #

RUMAH CINTA. Kamis, 4 November 2021