Kesabaran Dalam Mendidik
Murid ku, aku ingin kamu bisa. Mampu dan menjadi manusia yang berkualitas. Pagi ini di MTsN 2 Solok. Kami tiba disana sekitar jam setengah sepuluh. Sebentar lagi waktunya anak-anak istirahat. Ku pandang sekeliling terlihat siswa dan siswi Madrasah sibuk dengan aktivitasnya ada yang ngobrol dengan teman-temannya ada yang jajan antri didepan kantin sekolah dan ada juga yang sibuk dengan bukunya. Aku berfikir dimana pun kita berada setingkat anak-anak Madrasah itu sama saja tingkah lakunya. Ada sesuatu yang unik, mereka yang membuat aku ingin mengetahui lebih lagi tentang kepribadian anak seusia mereka. Ya, di tingkat ini kita tidak hanya mengajar. Tetapi juga harus paham psikologi mereka dan bukan mereka yang harus memahami kita tetapi kita sebagai pendidik yang harus bisa mengenali dan memahami karakter mereka. Kenakalan dan ke egoisan mereka itu lah tantangan yang harus kita hadapi sebagai seorang guru madrasah. Masing-masing mereka memiliki Karakter yang berbeda. Ada saja ke unikan dari perilaku mereka. Ada yang pendiam, usil dan ada juga yang sok tahu. Bahkan ada bicaranya sama saja tidak tahu orang tua, guru atau temannya. Memang lingkungan sangat berpengaruh dalam hal ini. Bagiku Semua ini tergantung bagaimana kita menghadapinya. Walaupun harus memiliki ke sabaran super. Bagi ku tidak ada siswa yang nakal dan tidak ada juga siswa yang tidak bisa didik. Semua bisa jika kita pahami karakternya. Memang sulit tetapi itulah tantangan yang harus dihadapi oleh seorang pengajar. Walaupun ada juga yang tidak bisa kita pahami karakternya. Itu semua perlu kerja sama antara guru dan orang tua siswa. Menurutku jika ada kerja sama yang baik antara kedua belah pihak baik orang tua di rumah maupun orang tua di sekolah. Aku menyebut guru adalah orang tua di sekolah bagi anak. Bagaimana tidak dirumah anak menghabiskan waktunya 6 jam dari jam 15 sampai jam 21 atau jam sembilan malam anak-anak seharusnya sudah tidur. Komunikasi dengan orang tua hanya 6 jam itu lalu anak tidur dan jam 5 anak bangun dari jam lima sampai setengah 7, satu setengah jam anak sibuk mempersiapkan diri nya untuk berangkat kesekolah. Berkomunikasi yang penting saja. 6 jam ditambahkan satu setengah jam dan jumlahnya tujuh setengah jam. Sedangkan di sekolah anak dari jam setengah tujuh sampai jam 15 ada lebih kurang delapan jam. Dan guru-guru dan teman-temannya lah yang lebih banyak berkomunikasi dengan mereka. Tanpa adanya ganguan yang menghambat, seperti hp, TV atau yang lain. Disekolah tentu masih banyak lagi karakter anak yang lain. Yang kadang dirumah mereka patuh dan pendiam dan disekolah mereka akan berubah menjadi pribadi masing-masing. Mereka akan berusaha jadi diri mereka sendiri. Banyak juga memperlihatkan dan ada juga yang tidak memperlihatkan karakternya. Yang memperlihatkan dengan mencoloknya perangainya itulah anak-anak yang kita sebut nakal. Menurut ku anak nakal itu sebenarnya pintar. Semua itu menuntut kesabaran kita untuk mendidik dan mengarahkannya kemana. Untuk itu sebagai seorang pendidik jadilah orang tua disekolah untuk anak- anaknya. Bagaimana seorang orang tua mengajarkan anak nya dengan kesabaran super. Tidak bosan hanya kata bagaimana agar anak ku bisa, pintar, dan mampu menemukan jati dirinya. Mampu membawa dan menempatkan dirinya. Untuk menjadi manusia yang berkualitas. Suatu saat dia akan berkata itu adalah guru ku. Menulis pertamaku
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar