Masri Yenti

Pengajar di MTsN 3 Solok. Hidup ini sederhana, jalani dan syukuri....

Selengkapnya
Navigasi Web
Menyesal
Seandainya kamu tahu........

Menyesal

#tantangan menulis gurusiana ke 4#

Tiba-tiba hujan lebat menguyur ketika Anisa baru turun dari angkot. Sambil menutup kepalanya dengan buku dia berlari menuju gerbang dan berteduh di pos satpam. Banyak juga mahasiswa lainnya yang berteduh disana. Sehingga penuh sesak dengan beberapa orang yang takut kebasahan. Anisa sibuk mengeringkan bukunya yang agak basah karna digunakan pelindung kepalanya tadi. Sambil mengusapkan tisu kewajahnya Anisa tidak sadar bahwa sejak tadi, ada yang memperhatikan gerak geriknya. Anisa adalah seorang mahasiswi. Tanpa menghiraukan sekelilingnya dia sibuk membersihkan celananya. Anisa termasuk mahasiswi berprestasi. Tetapi pendiam sehingga tidak seberapa teman yang mau berteman dengannya. Dari kejauhan Johan berdiri dengan tas ranselnya. Hujan siang itu cukup deras sehingga semua lebih berebut berlindung dari pada bergegas kedalam ruangan yang sebentar lagi perkuliahan akan dimulai. Mata Johan tertuju pada seorang wanita cantik yang berdiri didepan pos satpam. Johan sudah lama menaruh hati pada Anisa. Tetapi Johan belum juga mengungkapkan perasaannya karena takut akan di tolak oleh Anisa. Apalagi Anisa adalah sosok wanita yang tertutup dan tidak banyak bicara. "Tidak ingin rasanya mengalihkan pandangan ini". Kata Johan dalam hati. "Wanita itu sudah merusak ketentraman hati ku. Aku benar-benar sudah jatuh cinta. Anisa andai kamu tahu aku benar-benar terhipnotis oleh mu. ah... Kenapa aku separuh gila begini". ujar Johan lagi. Membuat teman sebelahnya tertawa. Ardi tahu bahwa Johan sangat menyukai Anisa tetapi dia tidak berani mengatakan pada Anisa. "Han, Ntar lama-lama di embat burung elang lo". ujar Ardi sambil tertawa mengoda Johan. Johan tertawa kecil seakan menertawakan dirinya yang tidak berdaya oleh Anisa. Hujan akhirnya sudah agak mulai reda walaupun masih sedikit gerimis. Dari kejauhan terlihat Anisa berlari kecil Anisa menuju ruangan. Seakan tidak membiarkan kulit cantiknya basah dengan gerimis itu. Ruangan sudah dipenuhi oleh mahasiswa yang lain yang sudah duduk menunggu perkulihan dimulai. Padahal seharusnya sudah dimulai. Mungkin karena hujan jadi dosennya sengaja memberi waktu sedikit. Ternyata perkuliahan hari itu dibatalkan karena dosennya lagi ada rapat penting. Hari itu Anisa menghabiskan waktunya diperpustakaan bersama teman-temannya yang lain. Karena ada tugas untuk melengkapi dan menyiapkan bahan untuk presentasi besoknya. "Nisa, kata Viona memanggil Anisa. Anisa menoleh ke arah Viona. "ada apa?...tuh lihat kayaknya ada yang lagi jatuh cinta padamu, Johan dari tadi memperhatikan mu". Kata Viona. "dia suka kali sama kamu". ujar Viona lagi mengoda Anisa. Anisa menanggapi dengan senyuman dingin saja. Sambil membalik buku ditangannya sepertinya dia tidak tertarik dengan kata-kata Viona. Sambil cemberut Viona duduk disamping Anisa. "Johan ganteng lo". ujar Viona lagi, ia tidak mau kalah walaupun Anisa dingin saja menanggapinya. "Udah ah....". Kata Anisa lagi memberi sinyal bahwa dia tidak menyukai percakapan mereka itu. Akhirnya Viona menyerah juga dan mengalihkan pembicaraan dengan menyelesaikan tugas mereka. Tiba-tiba Johan sudah duduk disamping Anisa. Karena sibuk dengan bukunya dia tidak menoleh sama sekali. Bahkan dia tidak mengetahui siapa yang duduk disampingnya. "Sibuk nis?". Kata Johan menyapa gadis cantik disampingnya. "Sedikit". jawab Anisa pendek. Karena tangapan Anisa yang dingin membuat dia semakin penasaran dengan Anisa. Johan melihat ke arah Viona sambil tersenyum. Tatapan mata Johan seakan minta bantuan Viona untuk mengungkapkan perasaannya. Tapi Viona tahu itu tidak akan berhasil. Dan akhirnya pembicaraan Johan dengan Anisa hanya sampai disitu saja. "Hari ini aku harus mengatakan semua ini pada Anisa, aku benar-benar sudah siap dengan apapun yang terjadi. Kalau dia menolak harus bagaimana lagi. Mungkin Anisa bukan jodoh ku. Tetapi kalau dia menerima ku. Aku berjanji akan membahagiakannya. Dia akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini". Ardi tertawa geli mendengar ocehan Johan. " Aku tidak percaya, sudah berapa kali kamu begini. Ingin mengatakan pada Anisa. Eh...didepannya kamu kayak patung hanuman..ha ha". Ardi tertawa melihat temannya itu. " Tidak sekarang aku akan menaklukkannya. Si cantik Anisa akan jadi pacarku". Ujar Johan dengan percaya dirinya. "Oke....., aku akan menjadi pelayanmu selama lima hari jika kamu berani menemui Anisa hari ini dan mengungkapkan semua perasaan cinta mu itu..he he". Ardi menatang Johan. Sebenarnya Ardi hanya ingin memberi semangat temannya itu. Agar dia berani mengungkapkan perasaannya pada Anisa. "Oke, kamu lihat saja nanti". Ujar Johan lagi. Sore itu Johan sengaja duduk di gerbang kampus. Berharap bisa melihat kedatangan pujaan hatinya Anisa. Tetapi sejak tadi Anisa tidak kelihatan. Bahkan setelah perkuliahan selesai, sebelumnya dia juga tidak mengikutinya. "Tidak biasanya Anisa bolos seperti ini, mana Viona juga tidak kelihatan lagi". Kata Johan sambil berulang kali melihat jam tangannya. " Jangan-jangan dia sakit". Seribu pertanyaan dalam benak Johan karena hari itu dia tidak melihat Anisa si pujaan hatinya. "Hai...Viona, Nisa mana? Kenapa tidak kelihatan dari tadi". Seru Johan dari kejauhan ketika melihat Viona lagi ngumpul dengan teman-temannya. " Aku tidak tahu, Anisa tidak ngasih kabar. Nomornya aku hubungi dari tadi tidak aktif. Entah kemana itu anak". Johan melemparkan tasnya di tempat tidur, dan menjatuhkan badannya sambil menghela nafas panjang. Terlihat sekali kekecewaan dalam hatinya. Kecewa tidak bertemu Anisa dan juga kecewa dia tidak bisa mengungkapkan perasaanya padanya. "Kemana kamu Anisa? Sehari saja tidak ketemu kamu aku jadi tak karuan begini. Kata ardi sambil menutup wajahnya dengan bantal. Jangan kayak gitu donk" ujar Ardi pada temanya untuk memberi semangat. "Entahlah perasaan aku jadi tidak enak". Tidak biasanya aku seperti ini. Mungkin karena aku sangat berharap banyak hingga jadi kecewa begini. Jadi sehari tidak bertemu saja aku sudah begini. Kalau Anisa menerimaku, aku akan langsung melamarnya jadi istri ku". Ucapan itu terlontar lepas dari mulut Johan. " Wah, kamu benar-benar serius...Han?". Nada Ardi kaget mendengar kata-kata Johan barusan. " Iya sudah dua tahun aku memendam perasaan ini. Dulu pernah juga aku katakan padanya, tetapi waktu itu dia ingin serius kuliah dulu. Tidak ingin pacaran. Dan sekarang aku sudah tidak ingin menunggu lagi". Kata-kata yang di keluarkan Johan membuat Ardi terdiam saja tanpa berkata apa-apa lagi. Dia tidak berani lagi mengoda temanya itu dengan candaan. Sepertinya Johan benar-benar mencintai Anisa. Tidak tahan rasanya Johan untuk menunggu pagi segera. Karena dalam benaknya selalu dibayang-bayangi Anisa. Sehingga semalan dia tidak tidur sama sekali. Seandainya dia tahu rumahnya ingin rasanya dia pergi berkunjung kesana walaupun hanya sekedar melihatnya. "Aku benar-benar kacau". Kata Johan sambil menghela nafas panjang. Dilihatnya jam din koding, baru menunjukkan jam 4 pagi. " Kenapa malam lama sekali". Ujar Johan sambil menutup kepalanya dengan bantal. Tiba- tiba ponselnya berdering. Johan baru saja tertidur ketika ponselnya berdering. "Viona...? Dilihatnya ada pangilan masuk dari Viona." Mengapa Viona menelpone ku sepagi ini? Hallo...! Ya Viona". Terdengar suara serak dari suara Viona. "Ada apa? Kenapa kamu menangis? Ujar Johan penasaran apa yang terjadi dengan Viona. " Han.......?..Anisa....". Sambil menangis Viona seakan tidak bisa mengatakannya. "Kamu dimana Viona?. Aku dirumah Anisa, Anisa sudah tidak ada Han". Viona menangis keras. Johan seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Apakah aku sedang bermimpi?.... Ah mimpi ku begini....? Johan berteriak memastikan apakah yang baru saja didengarnya adalah mimpi. Sehingga membuat Ardi terbangun. "Kamu kenapa Han...? Kata Ardi cemas. Dan Johan mengatakan barusan Viona mengabarinya bahwa Anisa sudah meninggal dunia. Dan mereka berangkat menuju rumah Anisa yang sudah di beri tahu oleh Viona. Johan masih tidak percaya, dia ingin cepat-cepat memastikan apa yang terjadi. Dengan kecepatan tinggi dia melaju mobilnya dini hari itu. "Benar, ternyata ini bukan mimpi". Terlihat beberapa orang sudah ramai di rumah itu. Ada juga beberapa orang teman-temannya. Kaki Johan tidak bisa dilangkahkan lagi. Dia lemas dan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Sehingga beberapa orang temannya terpaksa memapahnya mendekati Anisa yang sudah terbujur kaku. Dan terlihat juga beberapa orang dan juga ada Viona yang terlihat sangat sedih. Dan tangis Viona pecah ketika melihat Johan. " Han , Anisa sudah pergi untuk selama-lamanya". Johan terpaku melihat jasad wanita yang sangat disayanginya itu terbujur didepannya. Wanita yang sangat dia cintai sekarang sudah tidur untuk selamanya. " Kenapa aku bermimpi buruk begini". Kata-kata Johan menambah pilu pagi itu. Anisa menderita penyakit leukimia, sudah lama dia mengidap penyakit itu. Tetapi dia tidak memberitahukan keluarganya. Sehingga ke pergiannya begitu membuat orang-orang terdekatnya sangat terpukul. Penyakit yang diderita Anisa diketahui keluarga ketika dia koma, hari itu dokter mengatakan sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Anisa memang sangat tertutup sehingga penderitaannya pun tidak ingin orang lain tahu. Semenjak kepergian Anisa. Johan benar-benar hancur. Dia tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi. Ada penyesalan dihatinya. Kenapa dia tidak menemani Anisa di waktu sulitnya. Apalagi ketika dia mengetahui bahwa Anisa juga mencintainya. Itu semua diketahuinya dari Maya sepupu Anisa. Semua itu menambah kesedihan Johan. Seandainya dia punya keberanian sedikit saja tentu tidak akan ada penyesalan itu. Karena kehidupan ini kita tidak tahu. Apa yang akan terjadi esok. Menunda sesuatu akan membuat akhir sebuah penyesalan. Tetapi semua itu adalah takdir yang Maha Kuasa. Koto baru, 29 Juni 2020
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wahhhhh kamu semakin keren..tapi endingnya bikin sedih....tapi hidup mang begitu ya...tidak semua cerita berakhir bahagia...

03 Jul
Balas



search

New Post