Masri Yenti

Pengajar di MTsN 3 Solok. Hidup ini sederhana, jalani dan syukuri....

Selengkapnya
Navigasi Web

Kesombongan membawa sensara

"Hai...? sapa Andi sambil duduk diatas sepeda motornya. "Mau kemana cantik?. Kok buru-buru amat. Abang antar ya...?". Leoni diam saja sambil terus berjalan tanpa menoleh dan menghiraukan Andi. "Sombong banget nih anak kata Andi dalam hati". Leoni anak juragan sapi di kampung itu. Karena parasnya yang cantik. Sehingga banyak pemuda kampung yang tergila-gila padanya. Kekayaan ayahnya membuat dia menjadi pribadi yang sombong. "Aku semakin tidak betah tinggal dikampung ini, lihat tuh pada norak. Di kirain aku mau sama orang kayak dia". Leoni dengan angkuhnya berjalan tanpa menghiraukan beberapa orang yang menyapanya. "Aku pengen pergi jalan-jalan keluar negri, ke korea kemana lah itu, aku bosan dikampung kumuh ini. Orang-orangnya pada norak". Kata Leoni sendiri dengan sombongnya. Leoni hanya berjalan sendiri entah kemana dia hari itu. Biasanya kemana pergi dia selalu bersama Bi Ratih. Tetapi karena bi Ratih tidak ada terpaksalah dia berjalan sendiri. Di perjalanan ke pasar Leony ketemu banyak penduduk karena dia anak Juragan orang kaya dikampung itu tentu saja orang-orang pada segan padanya. Apalagi ayah dan ibunya suka membantu masyarakat yang kesulitan dikampung itu. Beda sekali dengan Leoni anak gadianya yang sombong. Leoni punya dua orang saudara lagi yang masih kecil. Leoni anak tertua ayah ibunya. "Assalamualaikum...sedekahnya nak?". Tiba-tiba disamping Leoni sudah berdiri seorang kakek-kakek yang menyodorkan tangannya pada leoni. Leoni terkejut, mundur beberapa langkah. "Berani sekali kamu menyentuh saya dengan tangan kotor mu itu". Ujar Leoni tanpa mempedulikan bahwa orang yang dibentaknya adalah orang tua. "Minta sedekahnya nak, kakek haus sekali". Kakek itu masih berharap agar Leoni memberi dia sedikit rezeki. " Apa emangnya kamu siapa? Enak aja mau minta-minta gratis. Haus.... Tuh air selokan". Kata Leoni dengan sombongnya. Sambil melangkah pergi begitu saja. Tanpa menghiraukan kakek tadi. Sesampainya ditempat ayahnya Leoni masih saja mengomel dengan ocehannya. " Kamu ini kenapa nak. Kelihatannya kesal sekali. Ada apa?". Kata bu Diah ibunya Leoni. " Tadi aku ketemu seorang kakek. Masa dia minta duit ke aku. Emangnya dia siapa?. Dia menyentuh aku lagi dengan tangan kotornya. Aku benar jijik melihatnya bu". Bu Diah tidak percaya dengan yang barusan didengarnya. Anak gadisnya begitu sombongnya. Sudah sering dinasehati tetapi kelakuannya masih juga seperti itu. "Leoni kapan sih kamu bisa menghargai orang. Jangan sombong nak. Harta, kekayaan, dan paras yang cantik itu hanya titipan. Hanya sementara. Kamu sudah besar bukan anak-anak lagi. Sebentar lagi kamu akan kuliah diluar sana. Ibu jadi tidak tenang jika kelakuan mu seperti ini". Sambil mengelengkan kepalanya, dalam hati bu Diah sangat sedih dan malu dengan kelakuan anaknya. " Sudah...sudah... Ibu jangan bikin aku tambah kesal donk. Aku tu lagi bete bu". Ujar Leoni tidak menghiraukan kata-kata ibunya. Dan berlalu begitu saja. "Apa yang salah denagn didikan kita ya bu". Kata pak Parto pada istrinya. "Kenapa Leoni anak kita begitu sombongnya. Dan beda sekali dengan adik-adiknya. Padahal kita memberikan kasih sayang yang sama bahkan lebih paadanya karena dia anak tertua kita. Walaupun Leoni bukan anak kandung kita. Bahkan setelah tamat SMA ini prilakunya semakin buruk. Aku malu terkadang ada penduduk yang membicarakan prilaku buruk anak kita yang sombong itu yang tidak sengaja terdengar oleh bapak bu". Kata pak Parto sambil meminum kopi ditangannya. " Itulah pak. Ibu tidak habis pikir. Ibu merasa bersalah mungkin ibu gagal mendidiknya sehingga Leoni jadi begitu. Jangankan ke orang lain ke kita saja orang tuanya tidak dihargainya. Leoni sangat cantik tetapu kecantikannya tidak seperti prilakunya pak. Aku sudah kehabisan akal bagaimana agar dia bisa berbuat baik". Kata bu Diah sedih. Leoni berdiri di tepi jalan raya dengan payung pinknya. Semua serasi. Leoni benar-benar cantik. Setiap yang melihatnya pasti melihat lagi. " Mau kemana dek?". Sapa tukang ojek. Sedikit pun dia tidak menghiraukannya. Dari kejauhan Leoni melihat kakek-kakek yang kemaren ketemu dengannya. " Kenapa ketemu gembel itu lagi. Bikin oerut ku mual aja. Mana sopir bapak lama lagi, katanya ngambil barang tetapi lama sekali. Nanti aku minta bapak untuk mengantinya dengan sopir baru". Lang sung saja Leoni mengeluarkan Hp nya dan menghubungi sopir yang sejak tadi ditunggunya. " Kamu dimana sih. Apa kamu sudah bosan kerja. Masa aku kamu suruh menunggu disini. Kalau dalam dua menit kamu tidak sampai kesini aku pecat kamu". Kata Leoni sambil mematikan Hp nya. Dilihatnya sekeliling. " Kemana perginya gembel jelek tadi. Cepat sekali hilangnya. Tetapi tidak apalah, dari pada dia mennghampiri ku lagi. Ih...jijik aku". Kata Leoni sambil mengerakkan bahunya. "Assalamualaikum nak. Sedekahnya?". Spontan saja Leoni terperanjat dan terkejut. Tiba-tiba saja kakek itu sudah ada dibelakangnya. "Hai...tua bangka kamu mau aku dapat serangan jantung ya. Dasar gembel. Pergi sana. Kata Leoni sambil meludah beberapa kali didepan kakek itu. Dan Leoni pergi meninggalkannya. Baru beberapa langkah saja Leoni ingin melihat kakek itu lagi. Dia belum puas juga dengan caciannya itu. Tetapi dilihatnya kakek itu sudah tidak ada lagi. "Cepat sekali perginya, giliran minta-minta jalannya pelan. Dasar orang miskin". Ujar Leoni. Tidak lama datang lah mobil warna putih dan berhenti didepan Leoni. Pak Burhan langsung keluar dan membukakan pintu mobil buat leoni. "Kamu itu udah bosan kerja ya. Kenapa lama sekali. Besok tidak usah kerja lagi. Aku mau ganti sopir". Kata Leoni sambil memainkan HPnya. "Maaf non. Kata pak Burhan. Tetapi Leoni tidak mengindahkannya. Malamnya... Bersambung... Bersambung.....
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjutkan bu...

14 May
Balas

Keren... Lanjutkan

14 May
Balas



search

New Post