Masri Yenti

Pengajar di MTsN 3 Solok. Hidup ini sederhana, jalani dan syukuri....

Selengkapnya
Navigasi Web

Virus

Allah saja yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan alam ini. Begitu mencekam dan boleh dikatakan mengerikan. Bukan peperangan atau gencatan senjata hebat yang terjadi dan bukan pula bom atom yang mengancam, tetapi virus ya coronavirus makhluk ciptaan tuhan yang tak terlihat dan entah seperti apa wujudnya yang kini mengancam kesehatan bahkan nyawa manusia. Memang kita hidup berdasarkan ketentuan yang maha kuasa. Tetapi sebagai manusia wajar kita memiliki rasa takut dan was-was. Yang tanpa dipungkiri perasaan cemas itu sekarang sangat berlebihan. Bukan tanpa alasan tetapi itulah yang terjadi saat ini.

Pagi ini aku harus berurusan dengan yang namanya rumah sakit. Karena salah seorang keluarga yang ku sakit dan harus dirawat dirumah sakit. Karena menderita muntaber. Dari awal dia menolak untuk dirawat atau dibawa kerumah sakit. Banyak hal yang membuatnya berpikir panjang untuk menjalani perawatan, tetapi karena keadaan yang semakin memburuk mau tidak mau akhirnya kerumah sakit juga. Keadaannya yang begitu sudah membuatku binggung dan takut. Pikiran ku sudah kemana-mana maklumlah seorang emak-emak yang bawaannya berlebihan. Tetapi yang lebih membuat ku takut ketika melihat sekelilingku. Tidak seperti biasanya. Rumah sakit yang biasanya ramai dengan orang yang lalu lalang di sepanjang koridor rumah sakit sekarang begitu mencekam. Hanya ada beberapa orang cleaning servis, perawat dan beberapa orang yang terlihat. Dibagian depan gerbang masuk di batasi dengan beberapa tempat duduk yang menandakan bahwa tidak bisa dilewati. Dan beberapa himbauan yang bertuliskan larangan mengunjungi pasien. Dan larangan-larangan lainnya yang tepampang jelas. Dan beberapa orang security yang siap menjawab dan memberi penjelasan. Yang didepan pintu masuk bagian dalam yang di jaga ketat oleh beberapa orang satpam yang lengkap dengan masker dan sarung tangan karet nya. Dengan sigap dia bertanya mau kemana dan untuk apa. Membuatku tambah takut ketika harus berhadapan dengan orang yang sekarat di IGD entah kenapa dan penyakitnya apa. Yang sedang ditangani oleh beberapa dokter dan perawat. sekitar 6 jam diruang IGD pertanyaan yang sering ku dengar adalah adakah beberapa hari ini keluar kota atau orang sekitar atau keluarga yang sebelumnya keluar kota. Uh.... walau pertanyaan nya begitu aku sudah paham perawat atau tim medis sudah melakukan yang terbaik untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk virus ini. Aku juga melihat semua perawat bekerja dengan bidangnya masing-masing dan melayani setiap pasien dengan sangat hati-hati. Dan ada juga yang setiap saat melumuri tangan nya dengan sanitaizer ada kecemasan diraut wajah mereka. Itu wajar karena mereka punya keluarga di rumah yang sedang menunggu mereka. Kalau sampai mereka terinfeksi sudah besar kemungkinan akan berpisah dengan keluarga mereka. Ya allah lindungi lah kami, apakah ini azab atau cobaan mu. Kuatkan kami. Jauh kan kami dari wabah virus ini. Yang sebelumnya bercanda bergurau bersama sekarang harus menjaga jarak dengan semua orang, lingkungan yang biasanya ramai sekarang lengang hanya ada satu atau dua orang yang lalu lalang di koridor rumah sakit. Mencekam, virus corona yang jadi bahan bincangan baik muda dan tua bahkan anak-anak. Mereka juga ikut membicarakan itu walaupun mereka tidak paham apa yang mereka bicarakan. Atau dampak nya. Bagi mereka virus itu telah membuat mereka belajar dan bermain dirumah empat belas hari kedepan. Tidak boleh kemana-mana. Dan bukan itu saja aku pun jadi was-was jika anggota keluarga keluar untuk suatu keperluan. Bawaannya parnoan, apakah tadi tidak ketemu orang yang terjangkit, tidak tahu diluar sana bagaimana, ya tuhan aku jadi semakin aneh. Semua yang dalam pikiran negatif semua. Aku takut begini, begitu lah. Atau mungkin aku terlalu berlebihan menyingkapi semua ini? entah lah !. Virus saja yang tidak terlihat dan dirasa sudah memporak poranda kan dunia. Apalagi azab yang lebih besar sedikit saja dari virus ini. Sejenak aku berfikir masihkah kita tidak percaya akan kekuasaan Allah. Semua begitu mudah, semua begitu cepat, dari Wuhan yang negeri jauh disana sekarang sampai didepan mata. Dan tidak kah kita mengerti, tidak butuh yang besar untuk menghancurkan dunia ini. Tidak ada jarak yang jauh untuk meratakannya. Sekarang kita hanya bisa tawakal dan berdoa agar kita termasuk orang-orang beriman yang selalu dalam lindungan Allah SWT aamiin.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post