Hari Ke 10, Candi Arjuna yang Menawan
Matahari bersinar cerah, saat kami memasuki Kawasan Candi Arjuna Dieng. Namun, hawa dingin masih tetap terasa. Penjual makanan memenuhi area samping parkiran. Aku mampir di salah satu warung untuk sekedar memesan kopi. Beberapa dari kami memesan kopi purwaceng khas Dieng. Sedangkan aku lebih menyukai kopi luwak. Pemilik warung juga menyuguhkan tempe goreng khas Dieng. Irisan tempe kotak dengan dibalut tepung terigu yang lebar dan irisan daun cay. Menurutku, tepungnya lebih dominan dibandingkan dengan irisan tempe mungil ditengah. Aku menyeruput kopi, yang terasa tak terlalu panas. Udara dingin di Dieng membuatku ‘berani’ meminum kopi yang baru diseduh. Biasanya saat sampai di rumah lidahku terasa kasar dan terbakar.
Setelah selesai menikmati kopi, kami pun memasuki Candi Arjuna. Kompleks Candi Arjuna ditemukan pertama kali sekitar tahun 1814 oleh seseorang tentara Inggris yaitu Van Kinsbergen. Ketika ditemukan dahulu kondisinya tidak seperti sekarang ini, namun lebih memprihatikan lagi. Memprihatikan dikarenakan ketika ditemukan Kompleks Candi Arjuna masih terendam oleh rawa. Proses pengerinagannya pun baru dilakukan 40 tahun setelah ditemukan.
Dalam komplek candi-candi ini terdapat berbagai macam candi yang memiliki nama-nama tersendiri misalnya, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra, dan tentunya si Candi Arjuna. Suasana candi Arjuna sangat alami karena letaknya yang berada di dataran tinggi. Ketika menjelang sore hari kita akan menikmati kabut yang indah. Menambah keindahan panorama yang ada di kompleks candi ini. Di sekitar candi Arjuna sudah tertata rapi dengan rimbunnya pepohonan dan rumpun yang menghijau. Kita bisa duduk-duduk dengan bebas di area tersebut sembari melepas lelah. Udaranya yang sejuk dan dingin memberikan sensasi sendiri ketika berada di dataran tinggi Dieng. Candi Arjuna memang tidak semegah Candi Prambanan yang berada di Jogjakarta tetapi di tempat wisata candi arjuna memberikan keindahan tersendiri sehingga menjadikannya selalu ramai setiap saat. Cukup dengan harga tiket Rp 20.000 kita dapat menikmati keindahan Candi Arjuna dan Kawah Sikidang. Ayo pada dolan nang Banjarnegara!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semagat authorrr
Ah kamu fan terbaikku