Maryam Nadilah

Saya Maryam Nadilah, salah satu siswi kelas IX MTs Al Washliyah Lubuk Kasih Motto hidup saya 'Nikmati prosesnya maka kau akan nikmati hasilnya'...

Selengkapnya
Navigasi Web
Curhatan Publik

Curhatan Publik

24 Mei 2019..

Hari ini hari yang menyebalkan bagi seluruh rakyat Indonesia, terkhusus pada kaum milenial yang tak bisa hidup tanpa hadirnya sosial media. Bukan cuma satu hari tapi sudah 3 hari berlalu tanpa hadirnya sang pemegang kendali zaman ini. Bagi kaum milenial, jaringan dan sosial media sudah seperti sang kekasih hidup dan mereka tak segan-segan untuk berjuang demi kehadirannya.

Walaupun tinggal sehari lagi, tapi mungkin itu cuma permainan dari pemerintah. Banyak mahasiswa yang sudah mengadakan demo di berbagai tempat. Salah satunya didaerahku.

Di Medan, segelintir anak muda mengatakan pendapat mereka dan dengan tegas menolak keputusan dari MENKOMINFO beberapa hari lalu.

Tanpa terkecuali, Facebook, Whatsapp dan Instagram yang lagi booming-boomingnya. Kejadian ini berdampak sangat besar pada anak kost-kostan. Mereka tak bisa mengabari keadaan mereka dan tak bisa berjualan online lagi.

“Ya Allah, kenapalah negara indonesia ini..” Keluh salah satu mahasiswi dari Tanjung Pura.

Salah satu mahasiswi yang juga merasakan dampak kejadian ini. Sehingga ia tidak bisa berkomunikasi dengan teman-temannya.

“Untung aja udah mau libur, jadi grub kelas gak ada ngasi informasi. Kalau belum libur, gimana caranya dapat informasi” Keluhnya lagi.

Disisi lain, disebuah kamar mungil berukuran 3 x 4, terdapat seorang gadis perempuan yang kecewa melihat layar laptopnya.

“Huh, sudah berapa hari, aku tak bisa membuka facebookku, sebenarnya apa tujuan pemerintah melakukannya? Tak berpikirkah mereka, ada segelintir orang yang menafkahi hidupnya lewat sosial media?” Keluh gadis itu.

Dari luar ruangan, terdengar suara televisi yang berbunyi kuat.

“Makanya saya sampaikan pas pidato bukan tujuan kami untuk menutup penyelenggara media sosial tapi kami meminta kerjasama. Kerjasama yang kami minta ini juga untuk kepentingan bangsa,” sebut mentri kominfo.

“Cihh, kepentingan bangsa apanya? Apa dia gak tau orang-orang pada kesusahan untuk menjalin komunikasi. Bukannya dengan adanya sosmed, komunikasi lebih lancar ya? Apa dia terlalu pintar untuk menyadari itu?” Bentak adik dari gadis itu.

Keesokan harinya, tepat didepan laptop kesayangannya, gadis itu kembali membuka internet untuk mengambil informasi yang diperlukannya. Sedetik kemudian, timbul suatu artikel dimonitor laptopnya.

"Kita menganggap, apa dasarnya gitu. Menurut kita agak lebay lah itu. Terganggu kita mau komunikasi” Ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.

Hari-hari berlalu sejak ricuh itu terjadi, dengan alasan yang tidak jelas kominfo memblokir seluruh medsos yg berlaku di negara ber-flower ini.

Alasan utama kominfo memblokir semua akses medsos adalah kejadian ricuh 22 Mei 2019, yaitu sejak pengumuman hasil pemilu untuk capres dan cawapres.

Dalam wawancara dengan Kompas TV pada Hari Kamis tanggal 23 Mei 2019, Menkominfo, Rudiantara menjelaskan pembatasan itu tanpa batas waktu.

Bukannya menjadi titik terang atas segalanya, kabar itu seakan membuat runyam semua kalangan. Mulai dari anak-anak sekolah, para mahasiswa, dosen, olshoper, pejuang LDR, dan tak terkecuali konter penjual HP.

“Untuk apa beli HP baru kalau medsos diblokir? Jadi hp itu untuk apa?” Ketus seorang laki-laki diruang keluarga.

Memang, semenjak ricuh itu sampai hari ini, semua kalangan meluapkan emosinya melalui perkataan dan tulisan mereka.

Namun semuanya sadar, ini bulan ramadhan. Mereka tak boleh berbuat yang buruk-buruk karna ini bulan penuh berkah.

~The End~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post