Hari itu Kita Patah
#Tantangan hari ke-15
#Oleh : Marwisna
Ada yang tak berkesudahan
Ia menjelma sebatang kayu yang patah
Makanannya adalah air hujan sebab,
Matahari masih malu-malu menyapa nya
Kamu tahu bahwa kayu itu akan membusuk
Karna dia tak sepatutnya menangkap kesedihan yang bukan miliknya
Atau kepasrahan menerima cinta yang tak seharusnya ia jaga
Dan sekarang ia menjelma menjadi humus
Nadanya raib dipenuhi ulat dan kelabang
Tak ada yang tersisa...kecuali,
Kebodohan dan air mata
Dharmasrsya, 28 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah...
Makasih pak...Salam literasi
Takjub dg puisinya, salam literasi bu
Thanks buncan..Sukses bun