Martini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KENANGAN 2122

KENANGAN 2122

Tanggal 21-22 januari adalah hari yang sangat bersejarah buat saya. Kenapa ? Karena saya salah satu peserta pelatihan menulis yang diadakan oleh IGI (Ikatan Guru Indonesia). Saya berada diantara 1 dari guru-guru hebat berprestasi pula. Semakin ciutlah nyali saya, mendengar nama banyak guru berprestasi.

Di hari kedua nyaliku semakin ciut. PR yang di berikan Pak RT akan di obrak abrik. Perasaan ini semakin dag dig dug tidak karuan ditambah tulisan yang pertama yang di obrak abrik milik seorang guru yang sudah pernah menerbitkan 6 buku. Tulisan kedua milik guru berprestasi yang pernah juga meenerbitkan buku. Yang ketiga alhamdulillah banyak dosanya istilah pak RT. Disinilah awal rasa ciutku bisa kembali semangat. Tak usahlah menciut namanya juga belajar pikirku.

Setelah mengobrak abrik satu, dua, tiga buku kami di persilahkan istirahat makan siang sekalian shalat. Disela- sela itu saya imgin tulisan saya di lihat oleh dulu ibu kepsek saya. Tapi sayang tidak sempat dilihat. PR saya sudah keburu di kumpulkan. Bertambahlah hati ini berasa tidak karuan. Waktu makan siang sudah tak selera untuk makan , memikirkan nasib tulisan saya. Habis sudah saya di mutilasi, gumamku dalam hati.

Saat saya menyerahkan PR saya kepada Pak RT ada sedikit Percakapan lucu yang terjadi di antara kamj.Di awali dengan pertanyaan pak RT, “ dari mana bu?, tanya pak RT. “ jakarta pak”, jawab saya. “ngajar dimana?. “SMP Hang Tuah pak”. “ Masih muda ya “.” Sudah tua pak, sambil tertawa saya menjawabnya. Bukan kali ini aja saya di bilang masih muda. Tetapi bukan itu yang membuat lucu , pertanyaan yang satu lagi yang membuat hati terpingkal- pingkal. “ Suka nulis ya? Seperti saya , tanyanya kembali”.” Waduh pak ini aja baru belajar nulis, jawab saya. Kalimat itu yang membuat saya tertawa bercampur semangat.

Istirahat telah usai, kami di hadapkan dengan mengobrak abrik PR kembali. PR pertama , kedua, dan , ketiga, masih biasalah waalaupun masih banyak yang di beri warna kuning yang artinya perlu perbaikan. Hati ini semakin dag dig dug menunggu giliranku tapi tak kunjung juga di obrak abrik. Hati semakin dilema.

Menunggu giliran tak kunjung juga di obrak abrik. Sampailah pada tulisan Bapak Komar, yang membuat semua peserta tertawa lepas. Begitu juga dengan Pak RT, hingga harus minum berkali-kali untuk menuntaskan tulisan tersebut. Tapi kita bisa belajar banyak dari tulisan tersebut tetap supangat (semangat) walaupun banyak kesalahan dalam penulisan.

Karena waktu sudah sore PR saya tidak juga dimutilasi tiba saatnya untuk pulang. Pak RT memberikan alamat surelnya agar mengirimkan outline. Di tambah pak CEO mengatakan sertifikat didapat, jika hanya mengirimkan tugas, walaupun hanya outlinenya saja. Saya harus bertekat bisa. Walaupun rekan – rekan adalah guru berprestasi. Kita bisa karena kita terbiasa.

Jakarta, 24-1-2017

Martini

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post