Martin, M.Pd

Kepala SMA Negeri 1 Gunung Talang, Kab. Solok Sumatera Barat. Lahir di Selayo tanggal 30 September 1972. Pendidikan SD 2 Selayo, SMPN 1 Kubung 1988, SMAN 1 Kota...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nanjing Road, Pusat Perbelanjaan di Kota Tua

Nanjing Road, Pusat Perbelanjaan di Kota Tua

( #TantanganGurusiana hari ke-88#)

Setelah menikmati suasana The Bund, Kota tua di tepi sungai Huangpu. Pada siang hari rabu (24/10/2018), rombongan MKKS SMA Provinsi Sumatera Barat melanjutkan perjalanan menyisiri Nanjing Road, shopping street paling ramai di China.

Nanjing Road merupakan salah satu jalan perbelanjaan tersibuk di dunia bersama dengan Bukit Bintang, Malaysia. Nanjing Road lebih kurang mirip Malioboro di Yogyakarta. Namun, kawasan tersebut terasa lebih nyaman untuk berjalan-jalan karena memang didesain khusus bagi pejalan kaki dan kondisinya sangat bersih.

Dikutip dari berbagai sumber, kawasan ini mulai menjadi jalan utama di area Perjanjian International kota Shanghai, karena sebagai pusat produk impor yang berasal dari dunia Barat. Jalan ini dinamai dari kota Nanjing, ibu kota Jiangsu yang berdekatan dengan Shanghai. Jalan Nanjing saat ini terdiri dari dua bagian, Nanjing Dong Lu (Nanjing Road East) atau Jalan Nanjing Timur dan Nanjing Xi Lu (Nanjing Road West) atau Jalan Nanjing Barat. dan People’s Park (Renmin Gongyuan) menandai titik tengahnya.

Nanjing Road adalah distrik perbelanjaan terpanjang di dunia, sekitar 5,5 km panjangnya, dan menarik lebih dari 1 juta pengunjung setiap hari.

Dulu, Jalan Nanjing awalnya dikenal dengan nama “Park Lane”. Setelah perang dunia kedua, jalan tersebut dirubah dengan nama “Nanjing Road” sepanjang lima kilometer. Kemudian, awal abad 20, delapan departement store besar dibangun di sepanjang jalan ini. Tahun 1937, sebuah bom dijatuhkan di atas jalan Nanjing ini oleh pesawat Cina yang menghancurkan dua departement store terbesar tadi. Beberapa ratus orang mati dan terluka di sini.

Pemerintah Shanghai merenovasi pusat kawasan komersil ini pada tahun 2000 untuk menjadi kawasan yang berkarakteristik pedestrian shopping street. Pedestrian di sepanjang jalan ini dilebarkan sebesar 28 meter guna menampung lebih banyak turis-turis untuk lebih nyaman berjalan.

Meski Shanghai kini telah berubah menjadi sebuah kota yang modern, keberadaan gedung-gedung tua bergaya art deco tersebut masih terjaga dengan baik. Banyak yang mengucurkan dana untuk melakukan proses renovasi gedung-gedung tua art deco itu dan memanfaatkannya untuk komersil.

Ketika malam hari, tulisan nama-nama toko dalam aksara China di papan neon menyala terang penuh warna-warni. Sementara lampu-lampu taman memberikan rona temaram. Bangku permanen yang terbuat dari semen bertebaran menawarkan kelegaan bagi pengunjung yang lelah berjalan atau sekadar ingin duduk-duduk santai menikmati suasana.

Di sepanjang kanan-kiri jalan, berderet toko, supermarket, dan beberapa mal. Sebagian besar bangunan berarsitektur Eropa dan modern. Beragam merek busana terkemuka dan jaringan bisnis waralaba tersedia. Berbagai produk khas buatan China pun tersebar di toko-toko, mulai dari sutra, permata, sampai batu giok.

Kalau berkunjung ke Nanjing Road, jangan lewatkan Empat Toserba Teratas termasyhur kawasan ini, Department Store, Provisions Store, Shanghai Fashion Company dan Hualian Commercial Building. Shanghai Fashion Company memiliki bagian luar bergaya art deco yang menawan. Sedangkan lapangan yang berada di dekat Hualian Commercial Building terkadang menyelenggarakan pertunjukan. Singgahlah di lapangan ini pada pagi hari dan kita akan sering melihat penduduk setempat berlatih tai chi, tarian tradisional, atau langkah-langkah dansa.

Dan pergilah ke Shanghai First Food Store yang berada di ujung barat jalan ini untuk membeli berbagai kue yang dikemas sebagai hadiah, permen, dan kudapan manis lain. Sambil meihat-lihat pilihan indah tembikar dan porselen Tiongkok di Shanghai Jingde Zhen Porcelain Artware. Untuk produk yang lebih berkelas, silakan kunjungi Plaza 66 untuk menemukan berbagai merek mewah mulai dari Cartier hingga Versace.

Untuk menjadikan kawasan ini terkenal seantero dunia, Pemerintah Shanghai juga fokus dalam merencanakan dan mengambil keputusan area mana yang akan diangkat sebagai tempat wisatawan agar bisa berbelanja dan menikmati sejarah kota Shanghai. Pemerintah membuat wisatawan bisa merasakan tidak komplit rasanya jika tidak pergi berkunjung ke Shanghai tanpa menginjakkan kaki ke kawasan Nanjing Road dan The Tumb.

So, apakah tertarik mengunjungi Nanjing Road dengan kawasan pusat perbelanjaan pejalan kaki yang sangat luas.

Kalau ada saran dan usulan silakan ditulis pada kolom komentar.

Solok, 11 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ManTp pak...cerita perjalanannya sudah bisa sebuah buku..

12 Apr
Balas

Alhamdulillah....mokasi melti.

12 Apr



search

New Post