Kasih Ibu
(#Tantangan MG 356 hari ke-1070 jilid 2 Tahun 2022#)
Memperingati hari ibu pada hari Kamis tanggal 22 Desember 2022 seakan menjelajahi 13 tahun berlalu sejak ibu meninggal dunia. Tepatnya tahun 2008 setelah operasi kanker rahim, setahun berikutnya kondisi ibu menurun drastis.
Dokter menyarankan agar dikemo setelah operasi, namun ibu ingin pulang dan beristirahat di rumah. Selesai operasi berdekatan dengan jadwal masuknya bulan Ramadhan. Ibu seorang muslimah yang sangat taat mengikuti ibadah ramadhan dan bahkan beliau memulai ramadhan dengan mengikuti sholat 40 hari berjamaah di musholla dekat rumah.
"Saya ingin sholat 40 tin, tolong urus kepulangan ibu," ujar ibu setelah selesai operasi di RSUP M.Jamil Padang. Sebenarnya saya masih tidak tega membawa ibu pulang karena kondisi beliau belum pulih betul, namun beliau bersikeras ingin pulang.
Karena motivasi ibadah beliau sangat tinggi hati saya luluh juga. Setelah selesai mengurus administrasi dan pembayaran uang pengobatan akhirnya kami membawa ibu ke kampung di Lurah Nan Tigo.
Enam bulan berikutnya kondisi ibu menurun drastis, beliau tidak mau dikemo dan makanpun juga sudah agak susah. Lama kelamaan kondisi beliau semakin kritis.
Tepatnya hari Kamis, saya diberi tahu oleh famili di kampung agar segera pulang. Jarak tempat tugas dengan kampung saya lebih kurang tiga jam perjalanan. Malam hari saya sudah sampai di kampung dan langsung menemui ibu yang tergolek lemah di tempat tidur. Beliau masih lancar berbicara.
"Tin, tolong jaga adik-adik ya, mungkin ibu tidak lama lagi," ujar beliau dengan suara agak serak. Saya langsung memeluk ibu yang sudah kurus, air mata saya tumpah.
"Ibuuu jangan pergi, ibu harus kuat", kataku.
Alhamdulillah ibu masih bertahan sampai pagi. Dan kami bersama kakak dan adik-adik berada disamping ibu. Karena waktu sholat Jum'at sudah dekat saya minta pamit untuk pergi sholat di Mesjid Tauhid Kubur Harimau. Ibu menggenggam tangan saya agak kuat seakan tak rela untuk pergi. Namun saya yakinkan masih ada kakak dan adik perempuan yang mendampingi.
Setelah pulang sholat Jum'at adik perempuan saya menangis menyongsong sambil menyatakan bahwa ibu telah pergi.
Akhirnya saya berlari masuk ke rumah sambil memeluk ibu. Ibuuuu... selamat jalan, semoga engkau husnul khotimah ujarku sambil menyeka air mata yang sudah tumpah.
Selamat jalan ibuku, semoga engkau masuk syorga firdaus, aamiin ya rabbal 'alamin.
.
Solok, 22 Desember 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar