TIPS MENJADI PEMATERI (Tagur hari ke-12)
Menjadi seorang pemateri adalah sebuah keniscayaan. Kita tidak bisa menghindar ketika turun surat tugas untuk melaksanakan amanah tersebut. Karena setiap guru pada dasarnya mempunyai kapasitas yang memadai untuk menjadi pemateri. Seperti yang dilakukan setiap hari pada waktu mengajar, sebenarnya kita sudah menjadi pemateri bagi peserta didik. Dan ketika harus menjadi pemateri dalam forum yang berbeda, tinggal up grade materi menyesuaikan dengan tema kegiatan, dan tentunya tema yang diamanahkan kepada kita juga yang linear dengan qualifikasi pendidikan kita.
Berikut saya mencoba berbagi pengalaman dan menjadi evaluasi bagi diri saya sendiri, tips menjadi pemateri, diantaranya:
1. Berdo’a
Do’a adalah kunci dari segala aktivitas. Kita tidak tahu dan tidak bisa mengendalikan hal-hal yang akan terjadi dengan presentasi kita. Dengan berdoa insha Allah kita diberi kemudahan, kelancaran dan dihindarkan dari masalah-masalah yang menghambat aktivitas kita. Ketika kita melibatkan Allah dalam urusan kita, maka akan berdampak pada ketenangan hati, dan Insha Allah hal yang terbaik yang akan membersamai kita.
2. Kuasai materi.
Seorang pemateri sudah selayaknya menguasai materi yang akan disampaikan. Hal ini mutlak karena jika kita tidak menguasai materi,maka kepercayaan diri kita akan down dan presentasi kita akan terpaku pada tampilan power point (PPT) atau text based presentation.
3. Perhatikan wardrobe/penampilan.
Seorang pemateri akan menjadi pusat perhatian bagi audience. Untuk itu usahakan untuk tampil elegan dan menarik, dan yang lebih penting lagi outfit yang dipakai harus nyaman sehingga tidak mengganggu presentasi kita. Kemudian seorang pemateri juga diharapkan good looking namun tetap memenuhi standar kesopanan. Tidak jarang penampilan seorang pemateri juga menjadi trendsetter bagi audience.
4. Pastikan semua materi terkumpul dalam satu folder.
Materi yang akan kita presentasikan harus disiapkan dengan cermat dan sistematis, dari sisi konten dan urutan penyampaian. Jika materi yang kita sampaikan ada sisipan hyperlink, pastikan file hyperlink nya sudah tersimpan dalam satu folder. Karena jika file nya terpisah, presentasi kita tidak akan running smoothly.
5. Siapkan back up materi kita di perangkat lain.
Materi yang akan kita presentasikan sebaiknya di back up di perangkat lain, misalnya di falsdisk, PC atau di internet. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu file kita corrupt, sehingga kita masih punya saved file.
6. Bahan presentasi sebaiknya dibikin sendiri.
Jika kita ketiban sampur untuk melakukan diseminasi atas materi diklat yang telah ikuti, sebaiknya kita repro materi PPT yang kita terima dari narasumber. Kalau kita tetap menggunakan PPT dari narasumber awal, kita tidak sepenuhnya paham detail tiap slide yang ada didalamnya. Akan lebih baik lagi jika kita juga menambah referensi dari sumber yang lain baik itu referensi dari buku maupun referensi digital.
7. Lakukan interaksi dengan audience.
Interaksi dengan audience mutlak dilakukan, agar presentasi kita menjadi komunikatif. Jika tidak, presentasi kita lebih mirip dengan sebuah pidato yang tidak memperdulikan apakah audeience paham atau tidak dengan yang kita sampaikan.
8. Teknik berbicara.
Cara berbicara kita juga mempengaruhi motivasi audience dalam mengikuti presentasi kita. Gaya berbicara yang monoton, kurang jelas, dan suara yang pelan akan membuat audience jenuh dan kurang bersemangat. Ketika berbicara seyogyanya dilakukan dengan suara yang keras dan artikulasi yang jelas, sehingga kita dapat menarik perhatian audience. Jika tidak maka presentasi kita can’t get any sense. Dalam hal ini kita bisa menirukan gaya bicara pembicara kelas nasional maupun kelas dunia, yang mampu menghipnotis audience untuk focus pada presentasinya.
9. Gladi bersih sebelum presentasi.
Gladi bersih di sini adalah final checking pada perangkat pendukung presentasi kita. Sebelum presentasi dimulai, sebaiknya kita melakukan ceking dulu perangkat yang kita gunakan untuk presentasi, diantaranya kesiapan LCD, kabel konektornya, kabel audio dan lain-lain, sehingga kegagalan dan kendala selama presentasi bisa diminimalisir.
10. Siapkan joke dan ice breaking.
Jika audience kita orang dewasa, kita harus ingat bahwa durasi normal orang bisa stay in the good mood mendengaarkan presentasi adalah 50 menit. Di atas waktu tersebut, kita tidak akan mendapat perhatian dari mereka. Mereka akan sibuk dengan masalah fisik nya. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu disisipkan jeda, joke, atau ice breaking untuk mencairkan suasana. Ice breaking juga bisa dilakukan di awal presentasi untuk mendirect perhatian audience agar terfokus pada kita.
11. Stage blocking.
Tidak hanya dalam dunia hiburan, stage blocking juga diperlukan dalam urusan presentasi ilmiah. Dengan menebar perhatian, dan physical movement ke audience, akan bisa merefresh perhatian audience, sehingga mereka tidak jenuh duduk berlama-lama mendengarkan kita.
Demikian sedikit ulasan tentang tips menjadi pemateri. Selanjutnya dengan berbesar hati saya mengharap masukan dan saran demi sempurnanya tulisan ini. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi semua.
Tegalgede, 21 September 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih bunda, semoga sukses juga untuk jenengan. Salam literasi
Ulasan yang mantap. Semoga sukses say. Salam literasi
Keren, menambah wawasan