Banyak referensi yang mendefinisikan menulis, adalah sebagai kegiatan menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah karangan sesuai dengan ejaan yang benar. Dalam teori linguistik, menulis merupakan skil produktif, artinya menulis adalah sebuah ketrampilan yang menciptakan sebuah karya atau menghasilkan output. Hasil dari aktivitas menulis bisa artikel, novel, esay, feature, reportase, puisi, pantun, cerpen, karya tulis ilmiah, resensi dan lain-lain. Dan jenis karya yang dihasilkan, mencerminkan passion dari penulisnya.

Sebelum menulis, seseorang perlu memperbanyak wawasan, pengalaman atau input sehingga dia akan bisa menghasilkan sebuah tulisan yang berkualitas dan komprehensif. Background knowledge yang memadai akan mendukung seorang penulis dalam memformulasikan tiap kata menjadi sebuah karangan yang baik. Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan melalui aktivitas menulis ini.

Yang pertama, dengan menulis kita bisa berpetualang lintas dimensi, dari dimensi nyata sampai dimensi yang maya. Imajinasi kita bisa menjelajah tanpa batas. Kita bisa memvisualisasi sesuatu yang abstrak menjadi nyata, bahkan sesuatu yang tidak pernah terfikirkan oleh orang lain. Salah satu contohnya adalah puisi. Di dalam puisi seseorang bisa mengeksplor rasa dan imajinasi dalam bentuk stanza yang indah dan powerful. Melalui puisi seolah-olah kita bisa berkomunikasi dengan alam, dan berinteraksi dengan seluruh penghuni semesta. Bagi seseorang dengan kecerdasan intra personal , akan bisa merasakan kepuasan, damai dan bahagia dengan aktivitas menulis ini.

Selanjutnya dengan menulis kita bisa saling berbagi dan bersilaturahmi. Di era milenial ini, kita difasilitasi oleh berbagai media digital yang mana kita bisa memanfaatkannya untuk mengaktualisasikan diri, dan saling keep in touch dengan kolega dan sahabat pena. Sebagian media tersebut, menawarkan konten berupa tulisan untuk dishare, seperti facebook, blog, twitter, WhatsApp dan lain-lain. Melalui media tersebut kita bisa share informasi, pengetahuan dan pengalaman dalam bentuk tulisan. Dengan kepiawaian kita dalam merangkai kata, kita bisa menyapa teman kita di dunia maya, yang tidak bisa kita sapa di dunia nyata.

Dengan menulis kita juga bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Semakin produktif sesorang dalam menulis, maka akan semakin banyak dia membaca dan semakin banyak hal yang diketahuinya. Ketika tulisan kita dibaca orang lain, kita akan mendapatkan feedback berupa kritikan, saran, dan masukan yang membangun untuk kesempurnaan tulisan kita berikutnya. Dalam ranah ini kita mesti berlapang dada dan meluaskan hati untuk menerima segala kritik yang ditujukan kepada tulisan kita. Dengan adanya kritik dan saran, kita menjadi tahu kekurangan kita, dan bisa menghasilkan tulisan yang lebih baik. Secara implisit kita mendapatkan ilmu baru tentang cara menulis yang baik.

Menulis juga bisa menjadi jariyah buat kita. Artinya jika tulisan kita memuat materi yang mendidik dan bermanfaat bagi orang lain, maka tulisan kita akan terus dicari dan dijadikan referensi oleh orang lain. Nah, selama tulisan kita masih bermafaat bagi sesama, maka pahala akan terus mengalir untuk kita. Itulah sebabnya ketika menulis kita juga perlu mempertimbangkan aspek edukasi dan pesan moral di dalamnya. Tentunya kita juga tidak melulu dengan tulisan berat yang edukatif, bisa juga kita menyisispkan pesan moral di dalam tulisan yang menghibur yang berupa cerita fiksi.

Tegalgede, 10 Oktober 2021