Marti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mati Lampu

Mati Lampu

Hujan deras mengguyur bumi Tegalgede sejak sore tadi, membuat orang-orang malas untuk acara ke luar rumah. Begitupun denganku, acara keluar yang sudah aku susun sejak tadi akhirnya batal terlaksana. Menjelang maghrib hujan sudah mulai reda, hanya tinggal gerimis kecil yang meciptakan alunan irama syahdu mengantarkan malam tiba. Dari luar terdengar beberapa kendaraan masih lalu lalang melintas dan sayup - sayup terdengar nyanyian sang kodok yang tampak riang menyambut turunnya hujan. Di kamar depan si sulung terlihat sedang asyik dengan editing videonya, adiknya asyik bermain dengan kucing kesayangannya di depan tivi, dan si bungsu sedang melafalkan tilawati untuk setoran ngaji online ke ustadznya. Aku menemani pak suami yang sedang dinner di ruang makan, tampak beliau sangat menikmati gulai ikan nila yang spesial aku masak untuknya.

Selepas sholat Isya' pak suami berpamitan untuk berangkat dinas malam. Sebenarnya kalau boleh jujur, aku pinginnya pak suami stay di rumah di saat hujan malam-malam begini. Tapi semua sudah ada porsinya, semua punya taqdirnya, pak suami harus melaksanakan tugas negara dan aku sebagai istri harus selalu mendukungnya dalam keadaan apapun. Dan itu sudah menjadi janji di awal pernikahan dulu. Sebelum berangkat, kusiapkan masker dan mantel birunya, dan taklupa kuselipkan sebotol kecil hand sanitizer di sakunya. Ah pandemi ini telah menciptakan new life style pada kehidupan manusia.

Semakin malam hujan semakin deras diiringi petir dan angin kencang. Keberanjak ke dapur untuk masak persiapan sarapan besok pagi. Dari luar terdengar suara hembusan angin yang menakutkan menerpa pepohonan di depan rumah. Kubayangkan betapa dinginnya udara di luar sana. Terselip doa di dalam hati semoga pak suami selalu dalam lindunganNya di manapun berada. Kulanjutkan acara masakku ditemani lagu langgam kesukaanku yang aku play dari HP. Di tengah acara masakku tiba-tiba lampu mati, si kecil teriak ketakutan. Dan mereka semua berlari merapat ke dapur menemaniku masak dan memberi penerangan dari lampu HP nya. Kukatakan pada si kecil, "mungkin ada pohon tumbang kena angin yang mengenai kabel listrik, sehingga perlu ada pemadaman." Sekitar 10 menit kami bercengkerama di dapur. Sambil gendong kucingnya sang kakak bilang,"untung aku tadi sudah nge chas HP". "Bateraiku tinggal sedikit" seloroh si kecil. akupun menimpali pembicaraan mereka,"Untung mama tadi sudah nyuci" . Tak berapa lama acara masakku pun sudah selesai. Dan kami semua bergeser ke ruang keluarga. Tiba-tiba si kecil teriak,"lho lampu di rumah pak Lis kok nyala". (Pak Lis adalah tetangga yang rumahnya di seberang jalan di depan rumah). Dengan santainya aku jawab,"Pak Lis kan punya genset". Kemudian kakaknya memastikan lagi, dia lihat lampu di tetangga belakang rumah. Dilihatnya rumah tetangga di balik pagar tembok belakang, dan ternyata lampunya nyala. Spontan dia teriak"Hey ternyata tidak pemadaman lo, eh gak lucu lo dari tadi kita megangi HP menerangi mama masak dalam kegelapan". dan kami semua tertawa gak jelas. Kukatakan pada mereka "untung saja mama belum telpon call center 100". Kemudian kuberjalan ke teras rumah, untuk nge cek sekering listrik, dan ternyata gejlek. Rupanya ada salah satu lampu yang bikin konslet.dan kupastikan itu adalah lampu di atas pagar di pinggir jalan. Karena kemarin pithingannya kemasukan air. Akhirnya kunyalakan lampunya, kecuali yang di atas pagar, dan kamipun menikmati malam tanpa kegelapan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terimakasih bu Nurhasanah

27 Jan
Balas

makasih bu yuni, masih mencari mood yang pergi entah kemana

14 Feb
Balas

Keren. Ayo say kutunggu karya selanjutnya

30 Jan
Balas

keren bu pentigrafnya

27 Jan
Balas



search

New Post