Marti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
LAMPU MERAH (Tagur hari ke-24)

LAMPU MERAH (Tagur hari ke-24)

Cuaca cerah, sang surya perlahan muncul menebarkan kehangatan di bumi Tegalgede. Di jalan depan rumah nampak lalu lalang kendaraan mulai ramai orang-orang menuju tempat kerja. Kustarter scoopy abu-abuku membaur dengan pengguna jalan lainnya dan segera meluncur ke MTs 2.

Dari rumah menuju MTs 2 aku harus melewati tiga titik persimpangan yang terdapat lampu rambu-rambu lalu lintas (biasa disebut lampu merah). Ketika melewati satu titik lampu merah, rasanya seperti mendapat rejeki jika lampu yang menyala pas lampu hijau. Serasa melewati jalan tol tanpa hambatan. Tetapi ketika lampu menyala merah terasa apes diri waktu itu. Aku tidak mau menyiksa diri karena kondisi itu. Kusiasati diriku agar tidak terjebak dalam emosi negative menghadapi situasi jalan raya yang tidak menentu. Aku reset emosiku hingga pada titik zero, artinya tidak ada faktor eksternal yang bisa membuat aku marah, pun tidak ada yang membuat aku bahagia. Saklar hidupku aku kendalikan sendiri, fluktuasi emosiku hanya bisa aku setel dari dalam. Apapun yang terjadi di luar sana , tidak akan berpengaruh apa-apa pada diriku.

Begitupun ketika aku terjebak dalam kemacetan di lampu merah. everything is fine. Aku tidak kemrungsung atau terburu ngegas ketika kemacetan semakin padat. Aku nikmati tiap momen yang terjadi di sepanjang jalan menuju MTs. Saat itu lampu merah yang paling lama ketika aku melintas di perempatan Bayangkara. Setiba di perempatan itu kebetulan lampu merah baru saja menyala. Artinya aku lah yang berhenti paling lama di anatara pengendara yang lain. Sambil menunggu lampu hijau menyala, aku amati setiap orang yang lewat di situ. Ada yang mengendarai mobil tapi roman mukanya gelap, cemberut dan kusut seperti orang yang kebanyakan masalah, ada yang naik sepeda motor buntut dengan baju lusuhnya namun raut wajahnya tampak riang, cerah dan bahagia. Dan yang lebih mengesankan ketika melihat seorang waria yang berusaha menghibur pengendara dengan lagu ala kadarnya. Meskipun dia bermasalah dengan fisik nya, tetapi dia berusaha menebar kebahagiaan kepada sesama. Dia selalu tersenyum ramah kepada orang lain, meskipun penghasilan yang dia dapatkan tidak menentu. Pelajaran yang bisa aku petik, bahwa orang kaya tidak selalu bahagia, begitupun sebaliknya.

Tegalgede, 021021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post