Serpihan Takdir
Takbir bersahutan dari penjuru tempat. Umat muslim bersuka cita menyambut hari raya. Meskipun kali ini dalam situasi yang berbeda. Tetap saja suka cita atas hari kemenangan begitu istimewa. Tak ada mudik, semua tetap di rumah saja, begitu juga untuk salad idul fitri esok hari. Tetiba ada yang menyelinap, mengusik hati. Air mata ini menggantung di sudut mata. Entah kapan akan mengering. Bukan aku tak ikhlas atau tak kuasa menerima takdir-Nya. Namun masih saja air mata ini tak mampu kutahan ketika bayangmu datang menyapa. Ya...bagaimana aku bisa melupakanmu. Semua masih memenuhi pandanganku, terekam dengan jelas dalam setiaap helaan napasku.
Ceriamu, sapamu, bahkan kesibukanmu menyiapkan menu tiap lebaran pun tergambar jelas di pelupuk mataku. Masih kuingat lebaran tahun lalu. Kau sibuk menyiapkan opor ketupat, rendang pepaya kesukaanku dan anak-anak. Tak kenal lelah kau lakukan semua. Merapikan rumah, semua kau sulap begitu indah. Tanpa banyak berkeluh kesah, kau jalani peranmu menjadi ratu rumah tangga dalam hidupku. Begitu sempurna dirimu, hingga syukurku pun selalu hadir dalam hati, bisa memilikimu dan menjalani hari, menua bersamamu. Air mataku semakin deras.
Kerinduanku padamu semakin membuncah. Memasung rasa, hingga aku tak berdaya. Lunglai sudah jiwa dan raga, seakan tak lagi bertulang. Duhai belahan jiwa, separuh napas yang kupunya. Tak kusangka Tuhan kan memanggilmu secepat ini. Bukan aku tak rela, tapi hati ini masih berduka.
Lihatlah ! .Baju lebaran yang kau siapkan telah kukenakan. Begitu juga dengan anak-anak. Mereka pun tampak begitu senang dengan baju lebaran yang telah kau belikan. Tinggallah punyamu. Masih tergantung di lemari pakaian. Akan tetap tergantung selamanya, karena sang pemakainya telah berpulang. Hatiku semakin terasa hancur dan luluh, melihat baju pilihanmu yang tak akan pernah terpakai. Tak sanggup kubayangkan cantikmu di hari ini mengenakannya. Warna lembut kesukaanmu, serasi dengan bajuku. Sungguh kau memang luar biasa bagiku. Sejenak kubiarkan diriku dalam deraian air mata saat mengenangmu.
Perlahan aku pun bangkit. Terima kasih sayang... Untuk ketiga buah hati kita aku akan berdiri dengan tegak, meski sungguh terasa berat. Kan kulangkahkan kakiku tanpa goyah, meski kusadar hati ini begitu lemah. Untukmu kuajak mereka membaca al fatihah. Damailah kau di sisi-Nya. Tidurlah dengan tenang, karena aku akan memegang janji yang kuucap. Tetap tegar dan semangat meski tanpamu di sini. Kan kubesarkan tiga gadis kecil kita penuh cinta.
Selamat hari raya separuh napasku. Bukannya hati ini tak terima kenyataan, ataupun melawan takdir-Nya. Biarlah kukenang kau dalam rinduku, dan hanya rindu. Semoga Allah ampuni segala dosamu, dan menerima amal.ibadahmu. Tenanglah dalam tidur panjangmu. Penuh cinta untukmu dari aku dan anak-anakmu.
#jagajarak
#sehatlahnegeriku
#badaipastiberlalu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga separuh nafasnya diberikan ketenangan di alam sana... Aamiin
Aamiin..terima kasih Bapak
Selalu baru kreatif dan inovatif... Tetap semangat.. Jos gandos pokoke
Terima kasih Bapak...salam sehat dan sukses selalu...
Mantul dik Upik...bikin nangis...semoga beliau bahagia di sisiNya...aamiin
Terim kasih Kakak...aamiin..salam sehat dan sukses selalu..
Meleleh....tetap tak tergantikan si bidadari surga
Meleleh....tetap tak tergantikan si bidadari surga
Meleleh....tetap tak tergantikan si bidadari surga
Meleleh....tetap tak tergantikan si bidadari surga
Terima kasih Kak.. salam sehat dan sukses.. Barakallah Kak
Terima kasih Kak.. salam sehat dan sukses.. Barakallah Kak
Hik hikKeren Bu
Terima kasih Pak.... Salam sehat dan sukses selalu
Mantap bu
Terima kasih Bun...salam sehat dan sujses selalu
Diksi-diksi yang mampu menyedot perasaanku, hingga ikut larut dalam kesedihan. Kereeen. Salam kenal, Ibu...
Terima kasih Bunda..salam kenal juga..sehat dan sukses..