Sembilan Januari
Mendung hitam masih saja bergelayut di atas negeriku. Air mata masih saja berjatuhan, jerit tangis mereka yang kehilangan suami, istri, anak, cucu, orang tua, saudara, sahabat. Kepiluan hati mereka yang kehilangan menyayat bangsa ini. Tak hanya karena mereka yang terpapar, tapi tragedi Sriwijaya pun menambah luka yang semakin menganga, duka yang semakin panjang.
Kesedihan seakan enggan beranjak. Duka lara masih menjadi cerita. Bila dan bila masih menjadi misteri semesta. Kapankah semua ini akan berakhir?
Tak ada satu pun yang tahu.
Waktu menjadi terasa begitu lama berlalu. Detik jam dinding pun seakan tak pernah maju. Mereka yang menunggu, terasa bagaikan sewindu. Jakarta Pontianak yang biasanya hanya sekitar satu setengah jam perjalanan udara, menjadi begitu teramat lama. Kerinduan untuk bertemu pun menjadi begitu menggunung dan membuncah. Berharap senyum ceria akan mengembang ketika tiba di bandara.
Tawa riang anak yang berjumpa dengan ayahnya. Air mata bahagia seorang istri yang bertemu belahan jiwanya. Senyum bahagia orang tua yang berjumpa dengan buah hatinya. Dalam hitungan waktu, semua berubah menjadi kecemasan, kegundahan tanpa kabar berita.
Tak ada tawa, tak ada senyum, tak ada peluk kerinduan. Raga bagaikan tak bertulang, tanpa daya jatuh ke tanah. Bibir terkatup tanpa suara, ketika semesta mengabarkan. Tak ada jawaban, tak ada suara, bahkan tak tahu dirimu di mana. Puing-puing hancurnya sebuah harapan akan indahnya pertemuan berserakan di lautan.
Hujan dan petir menggelegar, seakan turut merasakan, tangis mereka yang kehilangan. Sungguh Sabtu, 9 Januari 2021, akan menjadi catatan kelam penerbangan di negeri ini. Mereka yang harus berpulang ke kampung keabadian, meninggalkan keluarga tercinta, menghadap Sang Pencipta, tanpa sempat bersua keluarga, sanak saudara dan handai taulan.
Sriwijaya, ceritamu tak hanya menjadi duka mereka yang ditinggal pergi, tapi menjadi duka bangsa ini, duka kita semua. Sungguh tak ada yang tahu, kapan dan di mana akan berpulang, dengan cara apa. Ketika waktu telah tiba, tak ada yang bisa berlari, bahkan ke ujung langit sekali pun. Tak ada yang bisa menawar bahkan sedetik pun.
Doa tulus untuk semua, semoga mereka Husnul khatimah, keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan. Bangkit dan bangkit untuk melanjutkan apa yang pernah mereka cita dan cintakan. Semangat berjuang saudaraku, dukamu, dukaku, duka kita semua.
#salamtangguh#badaipastiberlalu#doauntuksriwijaya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga husnul khotimah para korbannya.