Masih Berselimut Mendung
Langit begitu gelap, hitam dan pekat. Bintang pun bersembunyi , bulan pun entah ke mana. Malam ini masih saja berselimut mendung. Entah mengapa mendung masih bergelayut di atas negeriku. Mungkin karena musim hujan belum juga berakhir, jadi mendung pun masih berarak . Tak peduli siang maupun malam. Kala siang tampak seperti petang dan malam semakin pekat. Terkadang gerimis datang menyapa, syahdu membuai kita hingga terlelap dalam mimpi. Namun tak jarang hujan turun begitu derasnya diiringi angin kencang yang membuat kita harus terjaga dan waspada.
Pun begitu pandemi di negeri ini. Entah mengapa belum juga beranjak pergi. Angka-angka dalam berita yang tak mengenakkan masih saja bertambah, entah sampai kapan akan berkurang. Naik turun masih saja tak karuan. Zona merah di mana-mana. Sementara untuk terus berdiam diri di rumah saja pun semakin tak mungkin. Hidup harus terus berlanjut. Berani untuk melangkah meski bagaikan maju di medan laga. Penuh dengan perjuangan, rasa was-was, gelisah dan ketakutan menghantui setiap langkah kaki keluar dari rumah.
Pesan Ibu pun tak henti-henti selalu disampaikan agar kita terlindung dari wabah ini. Masih ingatkan, 3M? Memakai masker dengan benar, ke mana pun dan di mana pun. Maskermu melindungiku dan maskerku melindungimu. Pesan kedua adalah menjaga jarak dengan benar. Tak perlu berdekatan fisik, bukankah meski berjauhan hati kita tetap berdekatan? Biarlah sementara ada jarak di antara kita, agar kita bisa saling menjaga dan melindungi. Pesan ketiga adalah mencuci tangan dengan benar. Menjaga kebersihan diri, meningkatkan imunitas , dan tetap semangat dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini adalah sebuah keniscayaan. Berbagai upaya dan tentunya doa harus kita lakukan agar kita semua bisa melewati masa ini dengan sehat dan selamat. Meskipun segala daya dan upaya telah dilakukan, namun manusia pun tak berdaya, ketika ternyata virus pun melanda. Sabar dan tetaplah semangat untuk saudaraku yang tengah berjuang. Yakin kita bisa melewati semua ini. Tetaplah berdiri tegak , tegar dan terus melangkah dengan semangat. Bukankah Allah tidak akan menguji di luar kemampuan hamba-Nya?
Tetaplah semangat , karena malam yang pekat itu pertanda fajar akan segera menjelang, pagi akan datang dan selalu ada harapan. Salam tangguh dan sehat selalu. Yakin pandemi akan segera berlalu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren sekali... Penyemangat... Ayo bangkit....
Makasiiih Pak...salam tangguh
Ulasan yang cantik, tetap semangat di tengah pandemi.