Hari ini sungguh istimewa. Para gurusianer pun banyak yang menuliskan tema yang sama. Apalagi kalau bukan tentang sosok wanita hebat yang selalu ada untuk kita. Dialah Ibu.

Tak habis cerita tentang keteladanannya, tentang kasih sayangnya. Selalu ada yang istimewa.

Bahkan sedari kecil pun kifa sangat hafal dengan lagu tentang *Kasih Ibu*.

Kasih Ibu, kepada Beta

Tak terhingga sepanjang masa

Hanya memberi, tak harap kembali

Bagai sang surya menyinari dunia.

Lagu sederhana nan penuh dengan makna dicipta begitu indah oleh SM Mochtar.

Ibu laksana sang surya yang selalu memberi tanpa pernah berharap untuk diganti. Dan itulah faktanya. Ibu mendidik kita dari tidak tahu apa-apa menjadi mengerti dan luar biasa. Namun ketika kita sudah dewasa ke mana kita? Mungkin kita sudah berada di tempat lain , membangun keluarga kecil kita. Seringkali alasan kesibukan membuat kita jarang ke rumah orang tua. Meaki begitu dengan bijak ibu tak pernah marah. Ibu selalu paling mengertu dan yak lelah berdoa untuk kebahagiaan kita.

Ibu mampu berperan jadi apa dan siapa saja. Jadi ayah, jadi sahabat, jadi pendidik, jadi koki, jadi tukang ojek, dan masih banyak lagi. Mampukah kita seperti Ibu?

Ibu tak pernah berharap ucapan, atau pun bunga perayaan untuk harinya. Ibu hanya ingin melihat buah hatinya bahagia. Rida Allah pun ada pada ridanya.

Terima kasih Ibu....

Ingin sepertimu, mencinta tanpa perlu kata-kata. Biarkan fakta yang bicara. Tiada kasih seindah kasihmu. Tiada cinta seputih cintamu.

Love you Mom....

Banguntapan, 22122019