Marlina Ismail

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Adzan Ala Covid-19

Covid-19, sebuah kata yang awalnya sempat membuat saya dan mungkin juga seluruh manusia di muka bumi ini merasa ketakutan. Rasa takut itu tidak memandang jabatan, harta, latar belakang pendidikan, status sosial, tua ataupun muda. Berbagai media cetak maupun elektronik, media daring bahkan sampai ke akun-akun medsos hampir seluruhnya menjadikan Covid-19 sebagai trending topik. Dunia berduka karena korban yang terpapar Covid-19 ini meluas ke semua negara.

Efek pandemi Covid-19 memaksa kita menerapkan protokol kesehatan ketat sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan setiap selesai beraktifitas. Semua aktivitas dillakukan dari rumah, bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, upacara memperingati hari-hari besar nasional dari rumah, bahkan beribadah juga dilakukan di rumah.

Walau awalnya beribadah dari rumah menimbulkan banyak polemik, namun lagi-lagi karena alasan mencegah penyebaran Covid-19 akhirnya masyarakat pun terbiasa untuk melakukan ibadah dari rumah.

Ada pengalaman pribadi yang akan terus dikenang, menjadi bagian dari banyak cerita di kehidupan saya.

Hari itu, setelah semua aktivitas dapur selesai, saya duduk-duduk di teras sembari melepaskan kepenatan, sepagian sampai menjelang siang bergelut dengan urusan dapur dan sumur. Selang berapa menit, kumandang adzan sudah mulai terdengar yang berasal dari masjid dekat rumah kami. Suara muadzin sih biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa, persis sama dengan lantunan adzan adzan sebelumnya.

Sayup-sayup muadzin mulai melantunkan adzannya...

Allaahu Akbar Allaahu Akbar. Allaahu Akbar Allaahu Akbar

Lafaz demi lafaz muadzin menyelesaikan adzannya. Ada yang berbeda kali ini. Lantunan adzan kali ini membuat hati saya berdegup kencang, tidak seperti biasanya.

Ketika sampai kepada lafaz Hayya ‘Alal Falaah…Muadzin melanjutkan dengan lafaz "Ashshlaatu khairu fii buyutikum Ashshlaatu khairu fii buyutikum" yang dilafazkan dua kali. Walau saya tidak fasih berbahasa Arab, paling tidak saya sedikit tahu makna dari lafaz ini, yakni shalat lebih baik dilaksanakan di rumah-rumah kalian.

Merenungi lafaz baru adzan ini, tidak terasa saya meneteskan air mata. Perasaan sedih, galau dan haru berkecamuk jadi satu. Yaa Allah Hanya Engkau Yang Maha Besar..semua makhluk di muka bumi ini bertasbih dan tersungkur sujud kepadaMu. Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami berserah diri.

Muadzin menyelesaikan adzannya, tanpa jeda dilanjutkan dengan lafaz iqamah sebagai isyarat bahwa shalat tidak dilakukan di masjid akan tetapi dilakukan di rumah masing-masing.

Terlepas dari efek negatif yang ditimbulkan pandemi Covid-19, tersimpan seribu satu kebaikan di dalamnya. Selalu ada hikmah di balik setiap musibah, begitulah kata-kata bijak yang selalu kita dengar. Mungkin yang selama ini jarang shalat berjamaah dengan keluarga, dengan Covid-19 memaksa semua anggota keluarga untuk shalat berjama’ah lima waktu di rumah. Yang jarang berkumpul dan berkomunikasi dengan anggota keluarga karena kesibukan masing-masing, kali ini dipaksa lebih sering duduk bareng dan bercengkerama, sesuatu yang selama ini hilang di antara mereka. Covid-19 benar-benar membawa rahmat di balik bahaya yang ditimbulkannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pandemi memaksa semuanya dilakukan di rumah. Semangat menebar kebaikan dalam kondisi apapun.

02 Jul
Balas

Terima kasih banyak responnya Bu Devi. Sebagai new comers, mohon bimbingannya ya bu

03 Jul

Terima kasih banyak responnya Bu Devi. Sebagai new comers, mohon bimbingannya ya bu

03 Jul

Terima kasih banyak responnya Bu Devi. Sebagai new comers, mohon bimbingannya ya bu

03 Jul

Terima kasih banyak responnya Bu Devi. Sebagai new comers, mohon bimbingannya ya bu

03 Jul

Ya Allah... Tak terasa airmata mengalir membacanya bu..

02 Jul
Balas

Terima kasih respon dan komentarnya Bu Eti. Sejiga keadaan segera membaik dan normal seperti biasa..bisa berjama'ah di masjid khususnya bagi laki2, tanpa harus renggang...aamiin

03 Jul

Semoga apa yg ada dalam artikel ini benar adanya. Padahal Allah SWT dalam hadist Rasulullah tak pernah menyuruh Adzan seperti itu. Subhanallah.

02 Jul
Balas

Terima kasih respon dan komentarnya pak Musdar. Awal saya mendengar azanbyg demikian pun saya bertanya2...barubkali ini ada lantunan azan demikian . Tapi terlepas bhw ini tdk pernah diontohkan oleh Rasululaah Saw dan para sahabat, dgn keterbatasan ilmu, saya hy mengambil hikmah saja. Terima kasih banyak ya pak Musdar

03 Jul

Semoga kondisi segera kembali normal. Alhamdulillah banyak mesjid yang mulai dibuka saat ini

02 Jul
Balas

Aamiin yaa Rabbal 'Aalamiin Iya Bu Alhamdulillaah,shalat jama'ah di masjid sdh diperbolehkan walau tetap dgn protokol kesehatan Covid19.Terima kasih respon dan komentarnya Bu Riana

03 Jul

Alhamdulillah saat ini banyak mesjid yang sudah mulai dibuka dengan tetap mematuhi aturan social distancing

02 Jul
Balas

Betul Bu Riana

03 Jul

Kita semua juga merasakan hal yang sama bunda. Segala sesuatu pasti ada hikmahnya, manusia hanya bisa berikhtiar, Allah yang menilai. Salam literasi, dan semangat menulis bunda....

04 Jul
Balas

Mantap

02 Jul
Balas

Terima kasih pak Hari Mansyur. Kita sama2 belajar ya pak..In syaa Allaah bapak ibu yg ikut dalam pelatihan adalah orang2 pilihan yg sangat luar biass..

03 Jul

Sediih bner ya Bu. ..

02 Jul
Balas

Bener mba Yuli. In syaa Allaah selalu ada kebaikan disetiap keadaannya mba.Apa kabar say? Lama tak basuo hehehe

03 Jul

Alhamdulillah sehat Bu.. Kangen deh.. Lama tak brcerita.. Eh ket3mu disini

03 Jul

Benar bunda

03 Jul
Balas

Terima kasih Bunda Dewi...

03 Jul



search

New Post