Marlina

Sulung dari empat bersaudara ini kelahiran Bondowoso, 4 Maret 1971. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Bondowoso. Kuliah D2 PGSD di IKIP Negeri Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
Seloka si Pantun Berkait
Sumber foto: venusastra.me

Seloka si Pantun Berkait

#TantanganGurusiana (hari ke-142)

Seloka si Pantun Berkait

Pantun berkait merupakan jenis pantun yang disusun berdasarkan aturan-aturan pantun dan saling berkaitan antara bait pertama dan bait seterusnya hingga bait penutup. Untuk membuat atau menyusun sebuah pantun berkait dibutuhkan suatu kemampuan menentukan konsep cerita serta alur cerita.

Seloka adalah salah satu jenis puisi lama sebagaimana pantun, syair, karmina, maupun talibun. Seloka tergolong puisi karena bentuknya memenuhi syarat-syarat puisi. Seloka disebut juga pantun berkait karena bait antar pantun saling berkait atau berhubungan. Seloka atau pantun berkait juga disebut pantun berangkai atau pantun rantai. Semua ciri-ciri pantun menjadi ciri-ciri seloka. Hanya ada beberapa ciri-ciri seloka yang membedakannya dengan pantun biasa.

Berikut adalah pengertian seloka dari beberapa ahli.

Dari Wikipedia:

Kata “seloka” berasal dari bahasa Sanskerta yaitu sloka. Seloka adalah bentuk puisi Melayu Klasik, berisi pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan. Umumnya ditulis empat baris memakai bentuk pantun/syair, terkadang bisa juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.

Uniknya, pantun seloka mempunyai beberapa bait yang saling berhubungan. Baris kedua di bait pertama akan menjadi baris pertama di bait selanjutnya, sedangkan baris keempat di bait pertama akan menjadi baris ketiga di bait selanjutnya.

Jadi bisa dikatakan perbedaan bait pertama dan bait berikutnya berada di satu baris sampiran (baris kedua) pada satu baris isi (baris keempat) bait berikutnya.

Menurut B. Simorangkir:

Seloka merupakan peribahasa atau pepatah yang di dalamnya diberi sampiran. Atau seloka tidak lain daripada bidal/pepatah yang berirama.

Menurut Hooykaas:

Seloka merupakan pantun yang di dalamnya mengandung ibarat atau kiasan dan berisi nasihat-nasihatSeloka atau pantun itu ialah pantun yang bersajak sama, seperti sajak syair (a-a-a-a).

Menurut Amir Hamzah:

Seloka merupakan pantun yang antara sampiran dan isi terdapat hubungan yang mengandung arti.

Menurut Madong Lubis:

Seloka atau pantun seloka tidak lain adalah pantun rantai atau pantun berkait.

Menurut Sabaruddin Ahmad:

Dalam seluk beluk bahasa indonesia, ia menyatakan bahwa seloka ialah pantun berangkai (sama dengan keterangan Madong lubis).

Menurut Sutan Moh. Zain:

Dalam zaman baru, beliau berpendapat bahwa seloka boleh terdiri atas 2 baris, 4 baris, 6 baris, atau lebih. Seloka yang jumlah barisnya lebih dari 2, bersajak pasang (aa, bb, cc, dd). Semua kalimatnya mengandung arti dan mempunyai hubungan yang logis seperti halnya syair.

Seloka tergolong dalam puisi bebas di dalam sastra melayu. Terkadang rima bisa muncul, tetapi ada seloka yang tidak menggunakan rima.

Ciri seloka secara umum:

1 bait terdiri dari 4 baris. Sajak a-b-a-b. Setiap baris umumnya terdiri dari 4 suku kata. Rangkaian pantun yang sambung menyambung karena baris kedua dan keempat pada bait sebelumnya digunakan/diulang/diturunkan menjadi baris kesatu dan ketiga pada bait berikutnya. Bentuknya terikat (berangkai) Empat baris terdiri dari satu rangkap (bait) Rima atau sajak akhir terikat atau berseling. Diantara satu bait dengan bait lainnya terdapat sambungan maksud atau juga isi cerita. Di dalamnya terdapat unsur nasihat, sindiran, teguran, keagamaan, kritikan, ilmu, percintaan dan juga lain sebagainya.

Seloka berfungsi untuk mengkritik semua sikap negatif dari anggota masyarakat tanpa harus menyinggung perasaan dari anggota masyarakat tersebut. Seloka juga bisa menjadi panduan atau pengajaran bagi individu yang terkait. Selain itu fungsi seloka sangat bergantung kepada isinya yaitu untuk menyindir, melahirkan rasa benci karena sikap manusia, memberi pengajaran dan panduan, serta sebagai alat protes sosial. Sehingga seloka bisa dibedakan berdasarkan isinya menjadi seloka khayal, sindiran, bergurau/jenaka, muda-mudi/percintaan,nasihat, agama, maupun pendidikan.

Ada juga yang menggolongkan seloka menurut jumlah barisnya, contoh seloka 16 baris, 12 baris, atau 8 baris.

Contoh seloka 8 baris:

Lurus jalan ke Payakumbuh, kayu jati bertimbal jalan. Dimana hati tak kan rusuh, ibu mati bapak berjalan.

Kayu jati bertimbal jalan, turun angin patahlah dahan. Ibu mati bapak berjalan, ke mana untung diserahkan.

Contoh seloka 12 baris:

Cendawan berduri robekkan kain Ambil tambang diikat sebelah Pikirkan diri yang belum kawin Adakah kumbang bersedia singgah

Ambil tambang diikat sebelah Robek menganga si kain perca Adakah kumbang bersedia singgah Taman bunga mekar ceria

Robek menganga si kain perca Buat tambalan kain pengganti Taman bunga mekar ceria Sudah tentukan si hari jadi

Contoh Seloka 16 Baris

Taman melati di rumah-rumah Ubur-ubur sampingan dua Kalau mati kita bersama Satu kubur kita berdua Ubur-ubur sampingan dua Taman melati bersusun tangkai Satu kubur kita berdua Kalau boleh bersusun bangkai Taman melati bersusun tangkai Tanam padi satu persatu Kalau boleh bersusun bangkai Daging hancur menjadi satu Tanam padi satu persatu Anak lintah dalam cunia Daging hancur menjadi satu Tanda cinta dalam dunia

Contoh Seloka tentang Larangan

Ibu ke pasar membeli lobak Adik membeli jajanan pasar Barang siapa berlaku tamak Maka dirinya termasuk ingkar

Adik membeli jajanan pasar Harganya murah lima ratusan Maka dirinya termasuk ingkar Ingkar kepada aturan Tuhan

Contoh Seloka tentang Anjuran

Jikalau ada si burung jalak Berilah dia banyak makanan Jikalau nanti beruang banyak Janganlah lupa disedekahkan

Berilah dia banyak makanan Supaya dia tak kelaparan Janganlah lupa disedekahkan Ke fakir miskin yang membutuhkan

Contoh Seloka Sindiran:

Untuk apa punya belati Jika tak pernah jua diasah Untuk apa beranak istri Jika tak pernah dikasih nafkah

Jika tak pernah jua diasah Si belati pun akan menumpul Jika tak pernah dikasih nafkah Nanti dapur pun takkan mengepul

Si belati pun akan menumpul Jadi tak bisa memotong lada Nanti dapur pun takkan mengepul Anak istri pun kosong perutnya

Contoh pantun berkait/seloka tentang agama

Di atas pokok burung bersarang

Burung terbang di angkasa

Dalam kita ada terlarang

Jangan sekali membuat dosa

Burung terbang di ruang angkasa

Jatuh ke laut lalu tenggelam

Jangan sekali membuat dosa

Wahai umat beragama Islam

Jatuh ke laut lalu tenggelam

Sayap patah badan terbelah

Wahai umat beragama Islam

Tetapkan iman kepada Allah

Contoh pantun berkait/seloka pendidikan

Anak ayam turun sepuluh

Mati satu tinggal sembilan

Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh

Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan

Mati satu tinggal delapan

Ilmu boleh sedikit ketinggalan

Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan

Mati satu tinggallah tujuh

Hidup harus penuh harapan

Jadikan itu jalan yang di tuju

Contoh pantun berkait/seloka kehidupan

Lurus jalan ke Payakumbuh

Kayu jati bertimbal jalan

Di mana hati tak kan rusuh

Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan

Turun angin patahlah dahan

Ibu mati bapak berjalan

Ke mana untung diserahkan

Contoh pantun berkait/seloka percintaan

Anak muda suka bermain mata

Bermain mata sambil berdiri

Kamu suka bermain cinta

Tapi kau tak mau introspeksi diri

Bermain mata sambil berdiri

Bermain cinta tanpa perasaan

Tapi kau tak mau introspeksi diri

Karna kamu tak punya perasaan

Bermain cinta tanpa perasaan

Bermain api harus hati-hati

Karna kamu tak punya perasaan

Makanya banyak mempermainkan hati

Contoh pantun berkait/seloka jenaka/lucu

Oh bulan ke mana bintang

Atas pucuk kayu ara

Oh tuan kemana hilang

Dalam bilik anak dara

Atas pucuk kayu ara

Lebat daunnya pokokpun rindang

Hilang ke dalam bilik nak dara

Cuma meminta rokok sebatang

Demikian paparan tentang seloka atau pantun berkait. Ditunggu komentar dan masukannya. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Salam literasi!

@home, 8 Juni 2020

Marlina, S.Pd.

Guru SDN Dabasah 3 Bondowoso

#MenujuGurusiana365

#Stay@Home

#WorkFomHome

#LearnFromHome

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah!!!! bertambah ilmu dan pengetahuan. Semoga menjadi amal ibadah. AAmiin.

08 Jun
Balas

Trims bunda banyak info yang saya dapat ...semangat..

08 Jun
Balas

Trumksh bunda ilmux.

08 Jun
Balas

tulisan yang makin inspiratif. Semoga tetap konsisten menulis. dan Semoga bermanfaat untuk banyak orang

08 Jun
Balas

tulisan yang makin inspiratif. Semoga tetap konsisten menulis. dan Semoga bermanfaat untuk banyak orang

08 Jun
Balas

Ilmunya, keren habis. Terimakasih sudsh berbagi ilmu, bunda!

08 Jun
Balas

Kereeeen bu mantap trims ilmunya

08 Jun
Balas

Top markotop keren menewen.Ibu pintar bikin tulisan

08 Jun
Balas

Luar biasa bu... Saya dapat menimba ilmu. ...Sangat bermanfaat... ..salam literas..

08 Jun
Balas

Semaki top markotop

08 Jun
Balas

Kuereeen polllllll...

08 Jun
Balas



search

New Post