Marlina

Sulung dari empat bersaudara ini kelahiran Bondowoso, 4 Maret 1971. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Bondowoso. Kuliah D2 PGSD di IKIP Negeri Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
Materi Tematik SBdP, Tangga Nada

Materi Tematik SBdP, Tangga Nada

#TaGurKe-235

Materi Tematik SBdP, Tangga Nada

Dalam pembelajaran tematik di sekolah dasar khususnya kelas tinggi, ada kompetensi tentang tangga nada dari mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBdP).

Tangga nada adalah sebuah rangkaian nada yang disusun dengan jarak tertentu. Jarak itu biasa disebut dengan interval nada, yaitu jeda antara nada yang satu dengan nada lainnya. Secara umum tangga nada dibagi jadi tiga jenis, yaitu pentatonis, diatonis, dan kromatis.

1. Tangga Nada Pentatonis

Penta artinya lima. Kata penta dipakai untuk istilah jenis tangga nada ini karena nada yang dipakai hanya 5 nada pokok. Tangga nada jenis ini sering kita temui dalam musik tradisional Jawa yaitu gamelan.

Tangga nada pentatonis dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Tangga nada Slendro

Tangga nada pentatonis jenis slendro menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 1 . Tangga nada slendro memberikan kesan gembira dan lincah.

b. Tangga nada pelog

Tangga nada pentatonis jenis pelog terdiri dari tangga nada pentatonis yang menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 7 . Tangga nada pelog memberikan kesan tenang dan luhur.

Contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis antara lain Suwe Ora Jamu, Cublak-Cublak Suweng, Jali-Jali, dan Lenggang Kangkung.

2. Tangga Nada Diatonis

Jika tangga nada pentatonis menggunakan 5 nada, untuk jenis tangga nada diatonis menggunakan 7 nada dengan 2 macam interval. Tangga nada diatonis menggunakan interval 1 dan setengah. Tangga nada diatonis dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Tangga Nada Diatonis Minor

Tangga nada diatonis minor susunan interval nadanya adalah 1 – ½ – 1 – 1 – ½ – 1 – 1. Tangga nada ini dibagi lagi menjadi 3 jenis yaitu tangga nada minor asli, harmonis, dan melodis. Tangga nada minor asli hanya punya nada pokok, jadi tidak ada tanda kromatis. Sedangkan tangga nada minor harmonis, setiap nadanya dinaikkan setengah, tapi ketika naik atau turun nadanya tetap sama. Sedangkan tangga nada minor melodis, nada yang dinaikkan hanya nada ke-6 dan ke-7 ketika naik, dan turun setengah juga saat turun. Lagu dengan tangga nada minor ini bila dimainkan akan menimbulkan nuansa dalam, khidmat, dan sedih. Jika mendengar lagu dengan tangga nada minor yang manapun jenisnya maka suasana jadi cenderung sedih atau melow. Contoh lagu dengan tangga nada minor yaitu:

- Lagu Wajib: Mengheningkan Cipta karya Truno Prawit, Tanah Airku karya Ibu Soed, Bagimu Negeri karya R. Kusbini, Ibu Pertiwi karya Ismail Marzuki, Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki, dan Gugur Bunga karya H. Mutahar.

- Lagu Anak-anak: Ambilkan Bulan dan Bintang Kejora ciptaan AT Mahmud, Kasih Ibu ciptaan SM. Muchtar, Kelinciku ciptaan Daljono, dan Kucingku ciptaan Pak Kasur.

- Lagu Daerah: Bubuy Bulan dari Jawa Barat, Kole-Kole, Sing Sing So, Sarinande, dan Ole Sioh dari Maluku.

b. Tangga Nada Diatonis Mayor

Jenis tangga nada ini kebanyakan dipakai untuk lagu-lagu yang suasananya ceria. Sering kita temui dalam lagu-lagu populer saat ini. Susunan nadanya berjarak 1 – 1- ½ – 1 – 1 – 1 – ½. Lagu bertangga nada mayor nuansanya terasa ceria dan penuh semangat. Contoh lagu yang bertangga nada mayor di antaranya adalah:

- Lagu wajib : Bangun Pemudi Pemuda karya A. Simanjuntak, Berkibarlah Benderaku karya Ibu Soed, Dari Sabang Sampai Merauke karya R Soerardjo, Hari Merdeka karya Husein Mutahar, Gebyar Gebyar ciptaan Gombloh, Maju Tak Gentar karya Cornel Simanjuntak, Indonesia Raya karya W.R. Supratman, Hari Merdeka karya H. Mutahar, Halo-Halo Bandung karya Ismail Marzuki, Indonesia Jaya ciptaan Liliana Tanoesoedibjo, Garuda Pancasila karya Sudharnoto, dan Mars Pelajar karya Restu Narwan Soetarmas.

- Lagu anak-anak: Naik Delman dan Lihat Kebunku ciptaan Ibu Sud, Balonku ciptaan AT Mahmud, Heli Anjing Kecil ciptaan Nomo Kuswoyo, dan Abang Tukang Bakso ciptaan Mamo Agil.

- Lagu daerah: Gundul Pacul dari Jawa Tengah, Kampuang Nan Jauh di Mato dari Sumatera Barat, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, Manuk Dadali dan Tokecang dari Jabar.

3. Tangga Nada Kromatis

Tangga nada kromatis terdiri dari 12 nada dengan interval setengah nada antar tiap notnya. Tangga nada ini banyak digunakan untuk jenis lagu rohani, jazz, blues, pop, dan beberapa lagu rock. Contoh lagu dengan tangga nada kromatis adalah Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki dan lagu daerah Bungong Jeumpa dari Aceh.

Demikianlah rangkuman materi tematik SBdP tentang tangga nada yang penulis olah dari berbagai sumber. Bisa dijadikan bahan referensi dan silakan dishare jika dirasa perlu. Jangan lupa saran dan masukannya barangkali ada yang perlu diperbaiki. Semoga bermanfaat!

@home, 11 September 2020_Marlina, S.Pd._#MenujuGurusiana365

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post