Marlina

Sulung dari empat bersaudara ini kelahiran Bondowoso, 4 Maret 1971. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Bondowoso. Kuliah D2 PGSD di IKIP Negeri Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karakteristik Senjata Tradisional dari Tiap Provinsi di Indonesia (3. Nusa Tenggara, Bali,
Sumber foto: asyraafahmadi.com

Karakteristik Senjata Tradisional dari Tiap Provinsi di Indonesia (3. Nusa Tenggara, Bali,

#TagurKe-247

Karakteristik Senjata Tradisional dari Tiap Provinsi di Indonesia (3. Nusa Tenggara, Bali, Papua, Maluku, dan Sulawesi)

Artikel kali ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yang memaparkan karakteristik senjata tradisional Indonesia. Khusus bagian ke-3 ini akan menjelaskan tentang senjata tradisional dari provinsi yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara, Malulu, pulau Bali, Papua, dan Sulawesi. Berikut ulasannya!

22. Tulup Nusa Tenggara Barat

Senjata adat Nusa Tenggara Barat ini hampir sama dengan Sumpit Kalimantan Utara yaitu cara penggunaannya ditiup. Senjata suku Sasak ini bernama Tulup dan mempunyai ukuran yang lebih kecil. Tulup terbuat dari kayu pohon meranti, pada bagian tengah dilubangi. Dahulu Tulup digunakan untuk berburu. Sekarangpun masih menjadi senjata yang ampuh untuk berburu karena sebagian besar penduduk NTB masih mempertahankan cara hidup tradisional, yaitu berburu di hutan dan sungai. Peluru yang biasanya digunakan adalah lidi atau ranting pohon yang tajam, pelepah pohon enau yang bentuknya seperti mata panah (ancar), dan lain-lain. Pada peluru biasanya dilapisi racun alami yang diambil dari getah pohon tatar. Selain Tulup, masyarakat NTB mempunyai senjata tradisional yang lain yaitu, Keris, Sempari, Kelewang, dan Golo.

23. Sundu Nusa Tenggara Timur

Senjata dari Nusa Tenggara Timur menyerupai Keris yang disebut Sundu. Mata pisau Sundu lurus dan melengkung seperti sayap burung. Pada mata pisau dan penutup terdapat ukiran yang merupakan ciri khas budaya daerah NTT yaitu motif burung. Senjata ini dianggap sakral. Penyimpanan dan kepemilikan senjata ini juga mempunyai aturan tersendiri. Senjata lain yang dimiliki oleh masyarakat NTT di antaranya adalah Kabeala (Parang Pingang) , Pisau, Kampak, Senapan Tumbuk, dan Parang.

24. Wedhung Bali

Ada beberapa senjata tradisional yang sama di Indonesia, salah satunya adalah Wedhung. Senjata ini ada 2 jenis yaitu wedhung Bali dan wedhung Cirebon. Wedhung tergolong jenis belati. Bentuk Wedhung Bali dan Wedhung Cirebon sangat mirip. Untuk membedakannya adalah pada mata pisaunya. Mata pisau Wedhung Cirebon tidak ada dan terkesan polos, sedangkan mata pisau Wedhung Bali bermotif sangat indah. Wedhung terbuat dari logam, sarung atau penutupnya terbuat dari kayu. Masyarakat Bali juga mempunyai beberapa senjata tradisonal yang lain seperti Keris, Tombak, Taji, Trisula, Panah, Tiuk, Caluk, Kandik, Arit, Udud, dan lain sebagainya.

25. Parang dan Salawaku Maluku Utara

Senjata perang yang berasal dari provinsi Maluku Utara adalah Parang dan Salawaku. Parang adalah sejenis pedang dengan ukuran sekitar 90-100 cm. Sedangkan Salawaku adalah perisai. Desain dari Salawaku cukup apik dengan hiasan yang cantik. Motif hiasan tersebut bukan ukiran, melainkan ditempel yang biasanya memanfaatkan kerang laut. Jika dahulu Parang dan Salawaku digunakan untuk berperang, saat ini digunakan sebagai pelengkap pakaian adat penari atau pakaian saat upacara perkawinan.

26. Tombak Kalawai Maluku

Salah satu senjata dari provinsi Maluku yang sangat unik adalah Tombak Kalawai. Mata tombak ini sama seperti tombak trisula yang mempunyai 3 mata pisau. Walaupun mempunyai 3 mata pisau, namun susunannya tidak sama dengan tombak trisula maupun tombak Dewa Neptunus, yaitu berbentuk seperti kurungan. Fungsi dari senjata adat ini untuk berburu di sungai. Senjata khas dari provinsi Maluku ini juga terdapat di Maluku Utara karena kedua provinsi tersebut sebelumnya termasuk dalam satu wilayah.

27. Busur dan Panah Papua

Senjata khas dari provinsi Papua tidak mempunyai nama khusus. Senjata adatnya hanya disebut dengan Busur dan Panah. Untuk busurnya ada yang istimewa karena mempunyai 5 buah lubang panah. Jadi dalam sekali memanah dapat langsung menggunakan 5 buah panah. Panah ini terbuat dari bambu atau tulang kangguru, sedangkan busurnya dari rotan. Senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang. Senjata ini juga masih digunakan hingga kini. Hampir sama dengan senjata lainnya, pada ujung mata panah diolesi racun dari getah pohon Sembaru.

28. Belati Papua Barat.

Senjata dari provinsi Papua Barat sangat identik dengan budaya khas Papua. Senjata adat ini adalah sejenis Belati. Bentuk Belati ini juga sangat unik. Sayangnya penduduk Papua tidak memberikan nama khusus untuk senjata etnik ini. Pisau belati ini dibuat dari tulang aki burung Kasuari. Spesies burung Kasuari merupakan salah satu hewan yang mempunyai habitat asli di wilayah Papua. Tulang burung ini digunakan sebagai mata pisau, sedangkan bulunya digunakan sebagai hiasan pada gagang pisau. Di Papua Barat burung Kasuari dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan adat, baik senjata maupun pakaian hingga aksesoris.

29. Pedang Bara Sangihe Sulawesi Utara

Senjata dari provinsi Sulawesi Utara memiliki bentuk yang unik. Senjata adat ini disebut dengan Pedang Bara Sangihe. Pedang ini berasal dari suku Sangihe. Kedua ujung pedang bercabang 2, baik pada bagian gagang maupun mata pisaunya. Tepat pada bagian tengah cabang mata pisau terdapat sebuah lubang.

Selain mempunyai bentuk yang unik, pedang ini juga sangat istimewa karena salah satu pahlawan nasional menggunakan pedang ini untuk melawan penjajah. Pahlawan tersebut adalah Hengkeng U Nang yang lahir tahun 1590 yang dikenal sebagai ahli pedang.

30. Badik Lompo Battang Sulawesi Selatan

Senjata tradisional provinsi Sulawesi Selatan khususnya masyarakat Bugis adalah Badik Lompo Battang (bahasa Bugis=perut). Sedangkan arti dari Badik sendiri adalah senjata. Senjata ini termasuk jenis Belati yang bentuknya sangat unik. Dari semua jenis senjata khas Nusantara lainnya, senjata inilah yang mempunyai nilai artistik paling tinggi. Hal ini terlihat dari hiasan Badik Lompo Battang, baik pada pegangan hingga penutup Badik. Pada penutup Badik terdapat ukiran dengan berbagai macam motif, biasanya menggunakan motif tumbuhan dan hiasan seperti diamond. Senjata tradisional Sulawesi Selatan yang lain yaitu Bessing, Alameng, Tapi’ (Keris), Kanna (Perisai), Waju Rante (baju besi), Pantu’ (tongkat), Tado’ (Jerat), dan Katalang.

31. Badik Lawu Sulawesi Barat

Senjata dari provinsi Sulawesi Barat juga disebut dengan Badik, namanya Badik Lawu. Bentuk Badik Lawu hampir sama dengan Badik Lompo Battang, hanya saja pada bagian ujung gagang Badik Lawu adalah runcing dan sedikit oval. Bentuk Badik lawu adalah pipih. Penutup atau sarung dari Badik ini sangat polos. Tetapi pada ujung bawah penutup terdapat ukiran yang sangat khas. Badik Lawu mempunyai mitos yang aneh. Keyakinan akan mitos tersebut termasuk ke dalam kategori kekerasan. Walaupun sebagian besar penduduk Sulawesi Barat masih mempercayainya, namun mitos tersebut kini dicekal. Badik jenis yang lain adalah Badik Raja dan Badik Lagecong. Badik oleh masyarakat Sulawesi Barat digunakan sebagai alat untuk berburu dan melindungi diri.

32. Kawali Sulawesi Tenggara

Di Sulawesi Tenggara juga terdapat senjata yang berupa Keris. Bentuk Keris Sulawesi Tenggara dan Jawa sama, yaitu lurus dan bergelombang. Nama dari Keris ini adalah Kawali. Kawali mempunyai keunikan yang berupa aturan dalam pembuatannya. Jumlah dari lekuk Kawali harus ganjil. Kawali dibuat dari batu meteor yang telah mengeras, sehigga tidak akan terdeteksi oleh metal detektor. Senjata tradisional khas Sulawesi Tenggara lainnya adalah Pedang, Tombak, Lembing, dan Sumpitan. Keris dan Pedang digunakan untuk berperang jarak dekat, sedangkan Tombak, Lembing, dan Sumpitan untuk perang jarak jauh.

33. Pasatimpo Sulawesi Tengah

Senjata tradisional masyarakat Sulawesi Tengah adalah Pasatimpo. Pasatimpo merupakan senjata sejenis pedang dengan bentuk hulu bengkok ke bawah dan sarungnya di beri tali. Senjata ini dahulu berfungsi sebagai alat untuk memotong hewan, melindungi diri, atau untuk mencari kayu bakar. Sekarang pasatimpo berfungsi sebagai pajangan atau pelengkap pakaian adat Sulawesi Tengah.

Selain Pasatimpo, masyarakat Sulawesi Tengah juga mempunyai senjata yang lain yaitu: Tombak Anjae atau Surampa (berbentuk Trisula), Parang (untuk berladang, bertani, maupun berperang), Pisau, dan Sumpit.

34. Wamilo Gorontalo.

Senjata tradisional rakyat Gorontalo disebut Wamilo. Senjata ini sekilas mirip Golok, namun bentuk dari ujung bilah Wamilo agak melengkung ke bawah. Senjata ini berfungsi untuk melindungi diri para lelaki ketika bekerja di hutan. Selain Wamoli, rakyat Gorontalo juga mempunyai Sabele atau Parang sebagai senjata tradisionalnya.

Itulah nama dan karakteristik senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia yang diolah dari berbagai sumber. Semoga dengan lebih mengenalnya, kita semakin mencintai budaya yang dimilki bangsa ini dan akan terus berusaha melestarikannya agar tidak tergerus oleh zaman dan waktu. Terima kasih sudah berkunjung, mohon saran dan masukannya. Semoga bermanfaat!

@home, 23092020_Marlina, SPd.

#MenujuGurusiana365

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu, izin share ke teman guru kelas 5

23 Sep
Balas

Monggo, Mbak

25 Sep



search

New Post