Jangan Asal Klik Link Internet Gratis, Ini Risikonya.
Jangan Asal Klik Link Internet Gratis, Ini Risikonya.
Sejak masa pandemi virus Corona mulai berlaku di negeri ini, berbagai pesan berantai hilir mudik di medsos terkait internet gratis dari pemerintah. Meski sudah ada peringatan untuk berhati-hati terhadap berita hoaks, kenyataannya berita masih saja beredar dan dibagikan. Lantas, apa risiko yang harus diterima ketika link terlanjur diklik? Berikut paparan dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.
Pernah terima pesan whatsapp atau facebook tentang internet gratis dengan kuota yang menggiurkan? Lebih-lebih dalam masa darurat ketika pandemi virus Corona seperti sekarang ini. Link yang beredar memang berbeda-beda tapi karakter URLnya hampir sama.
Sebagaimana dilansir dalam laman kompas.com/11/04/2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan informasi dan link ini tidak benar alias hoaks. Informasi yang beredar menautkan sebuah link yang seolah resmi dari pemerintah karena menyematkan go.id di dalamnya. Kenyataan yang ada, ternyata banyak juga pengguna yang membagikannya.
Saat mencoba, yang klik link mengisi survey atau menjawab pertanyaan ringan kemudian diminta untuk meneruskan pesan yang berisi link tersebut kepada sejumlah kontak atau group di Whatsapp sebagai syaratnya. Ada juga yang harus mengisi data-data pribadi seperti nomor ponsel, NIK, dan Nomor Kartu Keluarga.
Direktur Jenderal Pos dan Penyelenggaraan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo Ahmad Ramli menegaskan, informasi yang beredar mengenai hal ini tidak benar atau hoaks. (kompas.com/11/04/2020). Ia menyebutkan, pemerintah telah bekerja sama dengan operator telekomunikasi dengan memberikan layanan internet gratis melalui platform dunia pendidikan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya terhadap hoaks semacam ini.
Ramli menambahkan, terdapat modus penipuan lain yang juga muncul, seperti pengiriman pesan penipuan agar orang masuk ke link atau mengakses hal tertentu.
Ia berpesan, agar tak mengikuti atau mengeklik link tersebut, dan melaporkannya ke BRTI. Nomor tersebut (yang mengirim pesan) silakan laporkan ke BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia). BRTI merupakan sebuah lembaga yang berfungsi sebagai badan regulator telekomunikasi di Indonesia.
Sedangkan laman infokomputer.grid.id/06/04/2020 juga melansir bahwa pesan berantai yang menyertakan tautan ke sebuah situs web, yang jika diklik, akan memberikan pertanyaan (survei) tentang berapa kali Anda mencuci tangan dalam sehari, dan apakah memiliki gejala Covid-19 atau tidak. Di akhir pertanyaan, pengguna diminta mengirimkan tautan itu ke 20 teman atau lima grup percakapan untuk mendapatkan akses gratis.
Pakar keamanan internet Alfons Tanujaya mengatakan modus tersebut adalah sejenis iklan pay per click. Alfons mengatakan, pembuat scam akan mendapatkan keuntungan dari klik iklan yang ditampilkan oleh scam yang disebarkan. Bisa berbentuk iklan atau survei atau clickbait lain yang memunculkan iklan, yang disesuaikan dengan area penerima clickbait.
Terkadang, lanjut Alfons, ada risiko keamanan lebih lanjut lagi, di mana iklan yang ditampilkan bisa mengarahkan instalasi malware atau ransomware ke perangkat pengguna. Sehingga perlu menjadi perhatian dan semaksimal mungkin menghindari scam ini, apalagi menyebarkannya.
Lantas, apa risikonya jika link terlanjur diklik?
Seperti yang dilansir dalam laman merdeka.com/29/04/2020, ada beberapa risiko jika klik link gratisan secara sembarangan yaitu: peretasan data atau akun personal, pencurian data diri, dan kebocoran database jika mendaftar pakai email.
Ahli Digital Forensik Ruby Alamsyah, dalam laman kanalindonesia.com/05/04/2020 menjelaskan bahwa informasi hoax yang berasal dari pesan berisikan iming-iming kuota internet gratis kepada para pelanggan seluler apabila mengklik suatu link. Salah satu parameternya, yaitu domain yang digunakan tidak terdaftar atas salah satu operator di Indonesia. Bahkan, data pendaftarnya sengaja disembunyikan. Ini salah satu ciri domain yang tidak dipertanggungjawabkan.
Selain itu, Ruby juga memaparkan ada dua hal yang dilakukan pelaku yang membuat isu internet gratis ini. Pertama, mendapatkan kontak-kontak dari para korban yang mengklik untuk membagikan link tersebut via WhatsApp. Secara teknis pelaku setup waktu 5 menit, agar korban dapat atau mau membagikan link tersebut ke banyak kontak. Kedua, pada link tersebut juga disiapkan script untuk mencuri atau mengirimkan browsing history korban ke pelaku. Dan, ada 1 link yang perlu dianalisa lebih lanjut, yaitu link yang otomatis diklik setelah korban mengklik link utama tadi.
Hati-hati dan waspada itu penting terutama di saat yang kurang menyenangkan seperti saat ini. Paket data memang menjadi kebutuhan vital di saat murid harus belajar di rumah termasuk orang tua yang juga harus bekerja dari rumah. Namun kita harus tetap waspada terhadap segala bentuk penipuan via gawai. Semoga badai di negeri ini segera berlalu, Aamiin!
@home, 30 April 2020
Marlina, S.Pd.
Guru SDN Dabasah 3 bondowoso
#Stay@Home
#WorkFromHome
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
terima kasih informasinya Bu. baarakallah.salam
Aamiin. Salam.
Info yang sangat bermanfaat trims Bu Marlina
Sama-sama, Bu.
Terima kasih infonya, Barakallahu. Sehat dan sukses selalu. Aamiin.
Aamiin.
Terimakasih infonya, bu.
Semoga kita tetap waspada ya Bun..??Salam sukses.....Mat rehat....
Terima kasih, Bu Kartina.
Benar bu. hati-hati dan waspada. sesuatu yang gratis memang menggiurkan dan kita harus waspada hal itu.
Betul sekali, Bu.
trims infox lina cantiksangat bermanfaat skl krn q sering dpt dr grup2
Trimakasih infonya bu
Sama-sama, Bu.
Trimakasih infonya bu tapi saya sendiri nggak pernah pakai kuota gratisan waaahh.... enak tuh kalau ada
Di group WA banyak dishare Bu Yuli. Begitu meyakinkan chatnya. Ada gratisan dari aplikasi kartu yang kita paka. Indosat 30G utk akses belajar dari rumah.
wah, modus-modus penipuan kian marak dan mesti diwaspadai. makasih infonya
Sama-sama, Pak Eddy...